TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN SETORAN SIMPANAN WAJIB OLEH ANGGOTA KOPERASI NON PNS SEBELUM PROSES AUTO DEBET DILAKUKAN (Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Barokaturrohim Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas)

Luteifatul Hasna, Annabila (2020) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN SETORAN SIMPANAN WAJIB OLEH ANGGOTA KOPERASI NON PNS SEBELUM PROSES AUTO DEBET DILAKUKAN (Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Barokaturrohim Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas). Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
Cover_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf

Download (514kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Luteifatul Hasna A_Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pengambilan Setoran Simpanan Wajib Oleh Anggota Koperasi Non PNS Sebelum Proses Auto Debet Dilakukan (Studi Kasus di KPRI Barokaturrohim.pdf

Download (16MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Salah satu koperasi yang berada di Kabupaten Banyumas yaitu KPRI Barokaturrohim. Anggota koperasi terdiri dari kalangan PNS dan non PNS (inpassing). Setoran wajib anggota PNS dilakukan dengan potong gaji. Sedangkan anggota non PNS dilakukan dengan auto debet. Yang menjadi kendala adalah anggota koperasi non PNS mengambil saldo sebelum proses auto debet dilakukan, sehingga jumlah uang di rekening tidak mencukupi untuk membayar simpanan wajib dan artinya anggota tersebut belum membayar simpanan wajib pada bulan yang bersangkutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme penarikan setoran simpanan wajib anggota non PNS dan untuk mengetahui tinjauan hukum islam terhadap pengambilan setoran simpanan wajib oleh anggota koperasi non PNS sebelum proses auto debet dilakukan. Jenis penelitian yaitu penelitian lapangan (Field Research). Sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Pendekatan menggunakan pendekatan hukum empiris. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menggunakan metode deskriptif analisis. Mekanisme penarikan simpanan wajib anggota non PNS dilakukan secara rutin setiap bulannya yang diambil oleh Bank yang bekerjasama dengan koperasi dari masing-masing rekening anggota setelah TPG turun. Menurut hukum islam pengambilan setoran sebelum proses auto debet sehingga terjadi gagal bayar dan berakibat simpanan wajib yang belum terbayarkan, maka hal tersebut tidak membatalkan akad syirkah dan akad syirkah tersebut masih tetap berjalan. Karena, umumnya mereka mengakui bahwa pengambilan saldo itu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka karena TPG itu tidak pasti turun setiap bulan. Sebagian besar anggota yang telah melakukan pengambilan bertanggungjawab membayar secara manual dating atau transfer ke koperasi walaupun terlambat. Artinya anggota tidak bermaksud keluar atau berhenti menjadi anggota KPRI Barokaturrohim, tapi mereka hanya menunda membayar simpanan wajib karena saldo digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka terlebih dahulu. Kata Kunci: Hukum Islam, Simpanan Wajib, auto debet, Anggota koperasi non PNS/inpassing, KPRI Barokaturohim

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Hukum Islam, Simpanan Wajib, auto debet, Anggota koperasi non PNS/inpassing, KPRI Barokaturohim
Subjects: 2x0 Islam (Umum) > 2x0.9 Islam dan Bidang Lainnya
2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah
2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah > 2x4.24 Persekutuan (Syirkah, Qirad, Mudhorobah, Murabahah, Musaqoh, Muzaroah)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: LUTEIFATUL HASNA ANNABILA
Date Deposited: 06 Nov 2020 02:04
Last Modified: 06 Nov 2020 02:04
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/8873

Actions (login required)

View Item View Item