TRADISI RUWATAN PEMOTONGAN RAMBUT GEMBEL: SISTEM BUDAYA DAN KOMODIFIKASI DI DESA DIENG KULON KECAMATAN BATUR KABUPATEN BANJARNEGARA

FEBRIAN, SURYA (2020) TRADISI RUWATAN PEMOTONGAN RAMBUT GEMBEL: SISTEM BUDAYA DAN KOMODIFIKASI DI DESA DIENG KULON KECAMATAN BATUR KABUPATEN BANJARNEGARA. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
Cover_BAB I_BAB IV_Daftar Pustaka.pdf

Download (761kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Surya Febrian_Tradisi Ruwatan Pemotongan Rambut Gembel Sistem Budaya dan Komodifikasi.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://repository.iainpurwokerto.ac.id

Abstract

Tradisi Ruwatan Pemotongan Rambut Gembel merupakan ritual yang sudah turun-temurun dilakukan oleh masyarakat dataran tinggi Dieng. Dalam tradisi tersebut terdapat nilai-nilai sakral yang masih dipercaya dan mempengaruhi kehidupan masyarakat di dataran tinggi Dieng. Di era globalisasi komodifikasi sudah masuk dalam segala lini masyarakat termasuk dalam budaya. Tradisi Ruwatan Rambut Gembel di komodifikasi menjadi sebuah pertunjukan wisata dalam acara Dieng Culture Festival. Rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu: Bagaimana sistem budaya tradisi ruwatan pemotongan rambut gembel dan Bagaimana komodifikasi sistem budaya tradisi ruwatan pemotongan rambut gembel. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research) dengan pendekatan antropologi. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data model Miles dan Huberman. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sistem budaya dari Clifford Geertz, untuk mengetahui sistem nilai, sistem kognitif dan sistem nilai dari Tradisi Ruwatan Pemotongan Rambut Gembel. Selain itu peneliti juga menggunakan teori Komodifikasi dari Vincent Moscow, digunakan untuk melihat bagaimana komodifikasi budaya dalam Tradisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tradisi ruwatan pemotongan rambut gembel di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara terdapat tiga sistem budaya. Pertama, Sistem Simbol dalam tradisi ini antara lain Pemotongan rambut gembel, Jamasan, Larungan, kidung Jawa dan sesaji-sesaji (Tumpeng Robyong, Tumpeng Kalung, Tumpeng Abang, Tumpeng Ijo, Tumpeng Ireng, Tumpeng Kuning, Jajan Pasar, 12 Minuman, Beras Kapuratan, dan Air jamasan). Kedua, sistem kognitif dalam ritual ini menghilangkan sesuker kesialan atau malapetaka yang dialami oleh anak-anak yang tumbuh rambut gembel. Ketiga, Sistem nilai dalam tradisi ini adalah bentuk dari kesadaran atas ketergantungan manusia terhadap Tuhannya yang mengharap keselamatan atas kedamaian dan ketenangan batin, kemudian merupakan hubungan baik antar manusia dengan alam, leluhur dan ciptaan Tuhan lainnya. Komodifikasi budaya terjadi dalam bentuk sebuah tontonan wisata Dieng Culture Festival yang memodifikasi tradisi berdasarkan kebutuhan pasar. Tradisi mengalami komodifikasi dalam bentuk isi/konten, khalayak, dan tenaga kerja. Hal mengakibatkan pergeseran sistem simbol, sistem kognitif, dan sistem makna sehingga mengurangi tingkat kesakralan dalam ritual ruwatan tersebut

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: sistem budaya, komodifikasi, tradisi ruwat
Subjects: 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 392 Customs of life cycle and domestic life
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Studi Agama - Agama
Depositing User: K Kristiarso
Date Deposited: 09 Mar 2020 01:59
Last Modified: 09 Mar 2020 01:59
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/7138

Actions (login required)

View Item View Item