FESTIVAL CONGOT SEBAGAI PEMBENTUK KOHESI SOSIAL DI DESA KEDUNGBENDA KECAMATAN KEMANGKON KABUPATEN PURBALINGGA

Pranata, Kikip Gusti (2019) FESTIVAL CONGOT SEBAGAI PEMBENTUK KOHESI SOSIAL DI DESA KEDUNGBENDA KECAMATAN KEMANGKON KABUPATEN PURBALINGGA. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
COVER _BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (863kB) | Preview
[img] Text
FESTIVAL CONGOT SEBAGAI PEMBENTUK KOHESI SOSIAL DI DESA KEDUNGBENDA KECAMATAN KEMANGKON KABUPATEN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://repository.iainpurwokerto.ac.id

Abstract

Penelitian Ini mengkaji tentang bagaimana pelaksanaan Festival Congot di desa Kedungbenda, kecamatan kemangkon, kabupaten Purbalingga?; dan mengkaji tentang bagaimana Festival Congot sebagai pembentuk kohesi social di desa Kedungbenda, kecamatan Kemangkon, kabupaten Purbalingga?; melalui perspektif teori Kohesi Social: Emile Durkheim, yang didalamnya terdapat solidaritas sosial. Basic dari penelitian ini bersumber pada budaya yang mana merupakan identitas social, khususnya masyarakat desa Kedungbenda, kecamatan Kemangkon, kabupaten Purbalingga. Sehingga Kajian ini penting, sebab budaya merupakan warisan nenek moyang yang harus kita jaga seutuhnya. Apalagi setiap budaya dan tradisi yang ada di dalam masyarakat Kedungbenda memiliki wujud kebersamaan yang kuat. Festival Congot merupakan suatu acara yang secara tidak langsung memupukkan solidaritas social tanpa membedakan suku, agama, ras dan budaya dan jauh dari kata individualis. mengingat era individualis mengancam, mengingat era industri menggerogoti kebudayaan. Dari sinilah Festival Congot dikemas untuk menjaga keutuhan kebersamaan dan memperkuat solidaritas bersama. Data penelitian ini dikumpulkan melalui kunjungan lapangan (observasi) ke orang yang menghadiri serta turut ikut berpartisipasi dalam Festival Congot di desa, wawancara mendalam kepada pihak-pihak yang terlibat ataupun pihak-pihak yang ahli dalam masalah ritual tradisi dalam Festival Congot di desa Kedungbenda, dan telaah dokumen lalu dianalisis dengan menggunakan teori Kohesi Sosial dari Emile Durkheim. Hasil penelitian menunjukan bahwa Festival Congot dalam prosesnya di desa Kedungbenda menunjukkan adanya sebuah kohesi social yang tergambarkan melalui setiap rangkaian acara yang dilaksanakan bersama-sama oleh unsur-unsur social (Masyarakat Plural) yang digerakkan oleh budaya sehingga membentuk adanya solidaritas mekanik keagamaan dan organik keagamaan (berdasarkan masyarakatnya yang plural) menjadi satu kesatuan dan dari Festival Congot inilah peran masyarakat penting. Hal ini sangat sinkron dengan konsep kohesi sosial Emile Durkheim yang menunjukkan bahwa solidaritas social baik itu mekanik maupun organic, adalah bagian dari terbentuknya kohesi sosial yang mana di dalamnya tercipta kebersamaan, keharmonisan dan perdamaian.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: festival congot, kohesi sosial, solidaritas sosial
Subjects: 300 Social sciences > 302 Social interaction
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Studi Agama - Agama
Depositing User: K Kristiarso
Date Deposited: 12 Aug 2019 03:39
Last Modified: 12 Aug 2019 03:39
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/5766

Actions (login required)

View Item View Item