EXPERIENTIAL MARKETING DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN JUMLAH PENGUNJUNG PADA OBYEK WISATA AIR BOJONGSARI (OWABONG) PERSPEKTIF MARKETING SYARIAH

ALFIAN FEBRIANI, NIM. 1423203044 (2018) EXPERIENTIAL MARKETING DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN JUMLAH PENGUNJUNG PADA OBYEK WISATA AIR BOJONGSARI (OWABONG) PERSPEKTIF MARKETING SYARIAH. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img] Text
ALFIAN FEBRIANI_EXPERIENTIAL MARKETING DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN JUMLAH PENGUNJUNG PADA OBYEK WI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Owabong merupakan salah satu daya tarik wisata yang memiliki jumlah pengunjung tertinggi di Kabupaten Purbalingga. Airnya yang bersumber dari tujuh mata air langsung, lingkungannya yang bersih, wahananya dan fasilitas yang memadai, serta adanya beberapa wahana yang tidak dimiliki oleh obyek wisata lainnya merupakan keunggulan yang dimiliki oleh Owabong. Untuk dapat mempertahankan jumlah pengunjungnya, Owabong harus bisa bersaing dengan obyek wisata lainnya dengan memberikan pengalaman yang mengesankan melalui experiential marketing sehingga loyalitas pengunjung dapat tercipta dan pengunjung tertarik untuk melakukan kunjungan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Owabong dalam memberikan experiential marketing kepada pengunjungnya dan perspektif marketing syariah. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field risearch) yang berlokasi di Desa Bojongsari Kabupaten Purbalingga. Adapun data primer didapatkan dari lapangan, baik diperoleh melalui wawancara, observasi maupun dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal dan internet. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dan menggunakan triangulasi untuk menguji keabsahan datanya. Hasil penelitian ini bahwa Owabong berupaya memberikan pengalaman yang berkesan (experiential marketing) dengan strategic experiential moduls melalui lima tahapan yaitu sense (menjaga kebersihan), feel (memberi perhatian dan pelayanan yang ramah), think (mengadakan wahana baru setiap tahun), act (memiliki penghargaan) dan relate (memiliki websites, sosial media, dan layanan telepon) yang di berikan dengan menggunakan experiences providers yaitu communications (iklan di Net dan Trans Tv, Radio LPP Purbalingga, koran Suara Merdeka dan Radar Banyumas, brosur, baliho, spanduk, dan signboard), visual/ verbal identity (logo, map, amplop, kendaraan berlogo Owabong), product presense (memiliki beberapa banyak wahana dan beberapa wahana tersebut hanya dimiliki oleh Owabong), co-branding (mengadakan undian berhadiah, konser band, perlombaan dan kerjasama dinas/lembaga), spatial environtment (memiliki kantor marketing, HRD, pengadaan sarana prasarana, dan wahana dengan desain menarik), websites and electronic media (memiliki websites, email, instagram, facebook, youtube, twitter), people (memiliki karyawan, tenaga ahli medis, lifeguard, security yang bekerja sesuai SOP). Experiential marketing tersebut terintegrasi dengan sapta pesona yang terdiri dari kebersihan, ketertiban, keamanan, kesejukkan, keindahan, ramah-tamah, dan kenangan. Dalam praktiknya Owabong telah melakukan pemasaran sesuai etika pemasaran dalam Islam. Oleh karenanya, penerapan experiential marketing yang dilakukan Owabong telah sesuai dengan perspektif marketing syariah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Experiential Marketing, Experiences Providers, Marketing Syariah.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 650 Management and auxiliary services > 658 General management > 658.8 Marketing
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Ekonomi Syariah
Depositing User: Sdr Prakerin 123
Date Deposited: 28 Jan 2019 02:56
Last Modified: 28 Jan 2019 02:56
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/4962

Actions (login required)

View Item View Item