PRO KONTRA SEPUTAR LGBT (STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN ABDUL MUSTAQIM DAN ABDUL MUIZ GHAZALI)

Faridatun, Nisa (2023) PRO KONTRA SEPUTAR LGBT (STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN ABDUL MUSTAQIM DAN ABDUL MUIZ GHAZALI). Skripsi thesis, UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

[img]
Preview
Text
FARIDATUN NISA_PRO KONTRA SEPUTAR LGBT (STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN ABDUL MUSTAQIM DAN ABDUL MUIZ GHAZALI).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Dimulai dari persoalan yang sensitif untuk diperbincangkan dalam dunia akademik maupun publik, tulisan ini mencoba mengangkat kembali isu homoseksual yang selama ini selalu menjadi perdebatan, baik di kalangan ulama, akademisi, hingga masyarakat pada umumnya. Selama ini, homoseksual mendapatkan banyak penolakan dari masyarakat, akan tetapi dalam berbincangan keilmuan tafsir, tiba-tiba muncul pemahaman yang pro-LGBT. Kenyataan tersebut agaknya sangat aneh karena selama ini para ulama menyatakan kesepakatan terkait keharaman hubungan homoseksual, bahkan perilaku tersebut sangat ditentang berdasarkan kisah kaum Nabi Lu>th as. Dengan munculnya pihak pro dan kontra mengenai LGBT dalam Islam, tulisan ini mencoba untuk mengkaji keduanya berdasarkan pendekatan komparatif. Jenis penelitiannya berupa kualitatif dengan library research (studi pustaka) untuk mendapatkan data-data yang valid. Selain itu, analisis komparatif dilakukan dengan menggunakan teori konflik dari Lewis Coser, universalisme dan relativisme. Adapun penafsiran yang akan dijadikan sebagai objek penelitian yakni hasil penafsiran Abdul Mustaqim dan Abdul Muiz Ghazali. Abdul Mustaqim merupakan tokoh tafsir kontemporer yang menunjukkan kontra terhadap homoseksual sehingga akan sangat menarik untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Sedangkan Abdul Muiz Ghazali merupakan tokoh peneliti studi Islam yang memiliki pemaknaan berbeda tentang kisah kaum Nabi Lu>th as. Hasilnya, terdapat unsur universalitas pada kedua penafsiran berupa kesamaan kesimpulan bahwa segala bentuk al-fakhsa harus dihindari. Sedangkan pada aspek relatifitas, dibagi dalam aspek individualitas dan lokalitas yang mana kedua penafsiran sama-sama bersifat nisbi, tidak ada penafsiran yang mutlak. Selanjutnya, dari analisis menggunakan teori konflik Coser, dilakukan penggabungan, untuk mendapatkan katup penyelamat. Dalam hal ini disimpulkan untuk dapat dibedakan nurture dan nature. Secara nurture, akan memberikan konsekuensi berupa pelarangan disebabkan konstruksi buatan secara sosial dan terdapat motif tertentu berdasarkan nafsu yang berlebihan. Sedangan secara nature, homoseksual ada secara alamiyah berdasarkan proses biologis dalam kandungan. Hal ini akan memberikan konsekuensi logis berupa pembolehan homoseksual. Melalui pelarangan, Abdul Mustaqim memberikan solusi berupa terapi, baik secara kedokteran, psikologis maupun religi. Adapun melalui pembolehan, Abdul Muiz Ghazali memberikan alternatif berupa pernikahan sesama jenis. Sedangkan bagi homoseksual yang tidak nyaman dengan bentuk kelaminnya dapat dilakukan operasi kelamin sebelum berhubungan seksual. Selain itu, alternatif yang diberikan yakni secara hukum fiqh terbaru dalam persoalan barisan shalat, aurat dan wudlu diberlakukan sesuai pemaknaan kebertubuhan pelaku homoseksual.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: LGBT, Studi Komparatif, Tafsir
Subjects: 2x0 Islam (Umum) > 2x0.3 Islam dan Ilmu Sosial
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an > 2x1.31 Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Faridatun Nisa sdri
Date Deposited: 31 Jan 2023 08:03
Last Modified: 31 Jan 2023 08:03
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/17973

Actions (login required)

View Item View Item