PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HUMANISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ISLAM WALISONGO KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS

Putri Nofiana, Ningsih (2022) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HUMANISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ISLAM WALISONGO KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS. Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text PUTRI NOFIANA NINGSIH_PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HUMANISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ISLAM WALISONGO KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS.pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

Abstrak : Model pembelajaran humanisme adalah suatu model pembelajaran dimana guru memperlakukan peserta didik sesuai dengan kondisi dari masing-masing peserta didik. Model pembelajaran ini sangat penting di terapkan di dalam pembelajaran tidak terkecuali dalam pembelajaran PAI. Tujuaan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan model pembelajaran humanisme dalam pembelajaran PAI. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (fielad research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan model Miles dan Huberman. Lokasi yang diteliti adalah SMP Islam Walisongo Kembaran Kabupaten Banyumas. Adapun subjek penelitian meliputi kepala sekolah, guru PAI dan peserta didik. Hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran humanisme dalam pembelajaran PAI di SMP Islam Walisongo Kembaran yaitu sudah berjalan dengan baik dengan menggunakan beberapa prinsip dan pendekatan dalam pelaksanaanya. Strategi yang digunakan yaitu proses pembelajaran di kelas dalam bentuk yang membebaskan dan menyenangkan. Faktor pendukung adanya penerapan model pembelajaran ini yaitu adanya motivasi yang tinggi untuk belajar, lingkungan sekolah yang berbasis pada pondok pesantren, peserta didik yang aktif, hubungan yang baik antara guru dengan peserta didik dan guru memiliki pemahaman yang baik mengenai model pembelajaran ini, sedangkan faktor penghambat yaitu rasa malu dan kurang percaya diri peserta didik, peserta didik yang cenderung sulit untuk diatur dan adanya keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah.

Actions (login required)

View Item