EJAKUASI DINI SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO NOMOR: 2163/ PDT.G/2010/PA. PWT)

NIATUN SOLIAH, 1123201031 (2016) EJAKUASI DINI SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO NOMOR: 2163/ PDT.G/2010/PA. PWT). Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.PDF

Download (2MB) | Preview
[img] Text
NIATUN SOLIHAH_EJAKULASI DINI SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN.PDF
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Tujuan perkawinan menurut agama Islam ialah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan keluarga yang harmonis, sejahtera dan bahagia. Harmonis dalam melakukan hak dan kewajiban anggota keluarga, sejahtera artinya terciptanya ketenangan lahir dan batin disebabkannya terpenuhi kebutuhan hidup lahir dan batinnya sehingga timbulah kebahagiaan, yakni kasih sayang antara anggota keluarga. Suami dan istri satu sama lain haruslah saling melengkapi dalam hidup berumah tangga. Begitu pula halnya dalam hubungan seksual yang merupakan kebutuhan biologis yang harus dipenuhi, maka seharusnyalah suami istri memperhatikan kebutuhan masing-masing pihak. Jika kebutuhan seks ini tidak terpenuhi secara maksimal, maka akan dapat mempengaruhi kehidupan berumah tangga. Kebutuhan seks istri yang tidak terpenuhi secara maksimal dapat disebabkan karena suaminya mengalami ejakulasi dini, yakni “terlalu cepat selesai” sehingga istri tidak merasa puas, seperti pada kasus perceraian di Pengadilan Agama Purwokerto, yaitu istri menggugat cerai suaminya karena suami mengalami ejakulasi dini. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research) yang berifat penelitian kasus (case study), pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dalam hal ini datanya adalah berupa teori-teori dan konsep-konsep tentang perceraian menurut hukum positif, fiqh dan tentang ejakulasi dini. Adapun untuk teknik analisa dalam penelitian ini adalah teknik analisa isi atau kajian isi (content analiysis). Pemahaman terhadap data tersebut kemudian disajikan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu digunakaan untuk mendeskripsikan segala hal yang berkaitan dengan pokok pembicaraan secara sistematis. Dari sinilah akhirnya diambil sebuah kesimpulan umum yang berasal dari data-data yang ada. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: 1) Mejelis Hakim berpendapat bahwa percerian karena ejakulasi dini telah sejalan dengan alasan perceraian yang telah disebutkan dalam hukum positif baik dalam UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 maupun dalam KHI. 2) menurut fiqih perceraian dengan alasan suami tidak bisa memberikan nafkah batin (ejakulasi dini) adalah suatu kebolehan, para ulama sepedapat tidak ada fasakh jika keduanya telah menunjukkan kerelaannya terhadap hal tersebut. Kata Kunci: Ejakulasi dini, alasan perceraian, putusan hakim, Pengadilan Agama Purwokerto

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.33 Perceraian
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Indah Wijaya Antasari
Date Deposited: 09 Sep 2016 05:50
Last Modified: 09 Sep 2016 05:50
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/1087

Actions (login required)

View Item View Item