REGULASI EMOSI DALAM MENGATASI KEPUTUSASAANPASCA PUTUS CINTAPADA REMAJA ( StudiKasus Pada Dua Mahasiswa Tarbiyah IAIN Purwokerto)

SITI KHARISATUN, 1522101099 (2019) REGULASI EMOSI DALAM MENGATASI KEPUTUSASAANPASCA PUTUS CINTAPADA REMAJA ( StudiKasus Pada Dua Mahasiswa Tarbiyah IAIN Purwokerto). Skripsi thesis, IAIN.

[img] Text
SITI KHARISATUN_REGULASI EMOSI DALAM MENGATASI KEPUTUSASAAN PASCA PUTUS CINTA PADA REMAJA ( Studi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Putus cinta merupakan kejadian berahirnya suatu hubungan cinta yang telah dijalin dengan pasangan. Ada beberapa reaksi saat mengalami putus cinta misalnya shok (kaget atau tidak menduga), encounter reaction (perasaan kehilangan, pikiran kacau sedih, dan putus asa), retreat (reaksi penolakan saat mengalami putus cinta). Remaja cenderung memiliki emosi yang bergejolak. Di usia remaja, agar seseorang terhindar dari perilaku-perilaku negative maka diperlukan kemampuan untuk mengelola emosi yang disebut juga regulasi emosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, dampak dan faktor yang mempengaruhi regulasi emosi pada remaja dalam menghadapi keputusasaan pasca putus cinta, serta hikmah dari kejadian yang mereka alami. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah dua orang remaja perempuan berusia 18-23 tahun saat mengalami rasa keputusasaan pasca putus cinta dan penelitian ini dilakukan di Fakultas Tarbiyah IAIN Purwokerto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif ,sedangkan metode yang digunakan adalah study kasus. Pendekatan kualitatif dengan metode study kasus bertujuan untuk membantu pembaca untuk menggali lebih dalam substansi mendasar yang terkandung dalam kasus, diseimbangkan oleh analisis dan intrepretasi mengenai regulasi emosi dalam mengatasi keputusasaan pasca putus cinta. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa tema dalam regulasi emosi pada remaja yang mengalami putus asa pasca putus cinta. Adapun tema tersebut yaitu cara subjek untuk menghadapi fase terburuk yang dialaminya antara lain: (1) Strategies to emotion regulation yaitu keyakinan individu untuk dapat mengatasi suau masalah, seperti berpikiran positif dan berfikiran rasional, (2) Engaging in goal directed behaviour yaitu kemampuan individu untuk tidak terpengaruh oleh emosi negative yang dirasakannya. Subjek memilih untuk mengalihkan perhatian kearah yang lebih positif serta mencari teman yang pas untuk mencurahkan isi hati, (3) Control emotional responses yaitu kemampuan individu untuk dapat mengontrol emosi yang dirasakannya, subjek mampu menempatkan dan mengakui bahwa asal usul kesulitan tidak hanya berasal dari diri mereka sendiri selain itu subjek memilih dengan cara lebih bersyukur, (4) Accetance of emotional response yaitu kemampuan individu untuk menerima suatu peristiwa yang menimbulkan emosi negative, subjek cukup mampu membatasi dampak-dampak putusasa pasca putus cinta agar tidak terlalu menjangkau kehidupan mereka dan menganggap bahwa putus cinta sebagai salah satu bentuk ujian dan tantangan hidup.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Regulasi Emosi, Putus asa
Subjects: 2x7 Filsafat dan Perkembangan > 2x7.2 Dakwah > 2x7.2019 Psikologi Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: ulfah rulli hastuti
Date Deposited: 18 Jul 2019 01:49
Last Modified: 18 Jul 2019 01:49
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/5492

Actions (login required)

View Item View Item