SEJARAH PERKEMBANGAN JAMAAH SHALAWAT WAHIDIYAH DI DUKUH KARANG ANGGRUNG, DESA JATISAWIT, KECAMATAN BUMIAYU, KABUPATEN BREBES (1991-2019)

AISHA FIRDA, RISANI (2021) SEJARAH PERKEMBANGAN JAMAAH SHALAWAT WAHIDIYAH DI DUKUH KARANG ANGGRUNG, DESA JATISAWIT, KECAMATAN BUMIAYU, KABUPATEN BREBES (1991-2019). Skripsi thesis, IAIN PURWOKERTO.

[img]
Preview
Text
COVER,_ABSTRAK,_ABSTRACT,_DAFTAR_ISI,_BAB_I_PENDAHULUAN,_BAB_V_PENUTUP,_DAFTAR_PUSTAKA[1].pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
AISHA_FIRDA_RISANI_SEJARAH_PERKEMBANGAN_JAMAAH_SHALAWAT_WAHIDIYAH_DI_DUKUH_KARANG_ANGGRUNG,_DESA_JATISAWIT_KECAMATAN_BUMIAYU,_KABUPATEN_BREBES_(1991-2019)[1].pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Shalawat Wahidiyah adalah suatu ajaran untuk menjernihkan hati, menenangkan batin, dan menentramkan jiwa, serta meningkatkan daya ingat dan kesadaran kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Shalawat Wahidiyah merupakan suatu ajaran untuk membaca atau mengamalkan Shalawat khususnya membaca Shalawat Wahidiyah, yang mana di dalamnya berisi do’a shalawat. Tujuan dalam penelitian ini antara lain: pertama, untuk mendeskripsikan sejarah dan perkembangan jamaah Shalawat Wahidiyah di Dukuh Karang Anggrung, Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes (1991-2019). Kedua, untuk memaparkan ajaran dan ritual dzikir Shalawat Wahidiyah yang ada di Dukuh Karang Anggrung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori difusi inovasi Everett Rogers, yaitu proses penyebaran ide atau hal-hal baru dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi secara terus-menerus dari satu tempat ke tempat lain lain, teori ini melihat pada jamaah Shalawat Wahidiyah Di Dukuh Karang Anggrung dimana mereka mau menerima hal baru untuk merubah suatu masyarakat menjadi lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara membaca Shalawat Wahidiyah dan mengamalkan ajaran Wahidiyah yang berasal dari Pondok Pesantren Kedunglo, Kediri, Jawa Timur. Hasil penelitian ini yakni pertama, Shalawat Wahidiyah pertama diperkenalkan oleh Pak Winarno seorang alumni Pondok Pesantren Kedunglo, Kediri pada tahun 1991, kemudian diterima oleh salah satu warga Dukuh Karang Anggrung yang kemudian seiring berjalannya waktu, jamaah Wahidiyah semakin banyak peminatnya sampai saat ini. Kedua, di dalam Wahidiyah terdapak panca ajaran Wahidiyah diantaranya: 1. Lillah-Billah, 2. Lirrasul-Birrasul, 3. Lilghouts-Bilghouts, 4. Yukti Kulladzi Haqqin Haqqah, 5. Taqdimul Aham Fal Aham Tsummal Anfa’ Fal Anfa’. Yang mana ajaran tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, ada banyak jenis atau macam mujahadah dalam Shalawat Wahidiyah. Mujahadah yang rutin dilaksanakan oleh jamaah Wahidiyah Dukuh Karang Anggrung yakni mujahadah yaumiyah, mujahadah keluarga, dan mujahadah usbu’iyah, yang mana mujahadah tersebut dilaksanakan di wilayah Dukuh Karang Anggrung, baik di rumah sendiri ataupun di tempat jamaah Wahidiyah yang lain. Ada juga mujahadah syahriyah, rubu’ussanah, nisfussanah, dan mujahadah kubro. Mujahadah tersebut dilaksanakan berjamaah di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan tingkat nasional/internasional.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Sejarah, perkembangan, Shalawat Wahidiyah
Subjects: 2x5 Akhlak dan Tasawuf > 2x5.2 Tasawuf
2x5 Akhlak dan Tasawuf > 2x5.2 Tasawuf > 2x5.21 Jenis Tasawuf
2x5 Akhlak dan Tasawuf > 2x5.4 Do'a dan Zikir > 2x5.41 Salawat
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Aisha Firda Risani sdr
Date Deposited: 17 Feb 2021 02:53
Last Modified: 17 Feb 2021 02:53
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/9424

Actions (login required)

View Item View Item