REPRESENTASI IDENTITAS SANTRI DI MEDIA SOSIAL (Studi Pengguna Facebook di Pondok Pesantren Darul Abror Purwokerto)

HERDIANA, AAN (2020) REPRESENTASI IDENTITAS SANTRI DI MEDIA SOSIAL (Studi Pengguna Facebook di Pondok Pesantren Darul Abror Purwokerto). Masters thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
aan herdiana_1522604010.pdf

Download (6MB) | Preview
[img]
Preview
Text
aan_cover_bab 1 dan 5.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Penggunaan media sosial di kalangan remaja pada saat ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari lagi. Begitupun dengan remaja yang berstatus sebagai santri, tak terkecuali santri di Pondok Pesantren Darul Abror Purwokerto. Kehadiran media sosial di kalangan remaja, membuat ruang privat seseorang remaja santri melebur dengan ruang publik. Fasilitas facebook tersebut memungkinkan seseorang mengkonstruk dirinya melalui perantaraan teks, baik itu dalam pengertian kumpulan kata maupun gambar. Pada praktiknya, identitas yang dibangun ini berlaku juga untuk upaya pengungkapan diri terhadap agama yang diyakini, yakni Islam. Bahwa foto yang diunggah, pesan status yang dibuat, profil diri yang ditulis, dan bahkan grup apa yang diikuti bisa ditafsirkan sebagai upaya individu (muslim) untuk menunjukkan jati dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan mengakaji representasi identitas sosial dan religius santri di media sosial facebook. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara dan studi dokumentasi dengan menelusuri status-status santri Pondok Pesantren Darul Abror Purwokerto yang merepresentasikan identitas sosial dan religiusnya. Analisis semiotika Pierce digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Media sosial facebook menjadi sarana bagi para santri untuk merepresentasikan identitas sosial dan religius dirinya sebagai seorang santri. Mengacu pada pendapatnya Tajfel dan Turner, ada tiga proses yang menciptakan identitas sosial, yaitu: Kategorisasi sosial, bisa dilihat dari postingan santri yang menggunakan jilbab, yang menandakan bahwa ia seorang santri dan berpartisipasi aktif dalam perayaan hari santri nasional. Identifikasi sosial seperti status tentang mengaji di tambah dengan foto para santri. Selain itu, status tentang “kederhanaan” pondok pesantren. Perbandingan sosial seperti aksi menentang FDS (full day school), dengan menuliskan “Lewih apik ngaji”. Selain itu, representasi identitas religius merujuk pada pendapatnya Glork dan Stark merumuskan lima komponen atau dimensi dalam religiusitas yaitu Dimensi ritual, seperti status mengajak shalat, mengucapkan selaman berpuasa, dan lainnya. Dimensi ideologis, tawakal, sabar, ikhlas, dan lainnya. Dimensi intelektual, seperti status pemahaman para santri mengenai jodoh, permintaan maaf, memaknai kebahagiaan, dan lainnya. Dimensi pengalaman, dimana para santri mempunyai pengalaman religius, seperti masih diberi kesehatan padahal sudah hujan-hujanan jalan kaki. Dan dimensi konsekuensi, seperti menjaga persahabatan dan memberi do’a yang terbaik bagi kawan yang sedang berulang tahun.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: identitas sosial, identitas religius, santri, facebook
Subjects: 300 Social sciences > 303 Social processes
300 Social sciences > 305 Social groups
300 Social sciences > 307 Communities
Divisions: Pascasarjana > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: AAN HERDIANA sdr
Date Deposited: 10 Nov 2020 05:36
Last Modified: 10 Nov 2020 05:36
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/9020

Actions (login required)

View Item View Item