STUDI KOMPARATIFPEMIKIRAN HAZAIRINDAN MUHAMMADSYAHRURTENTANGPERSAMAANWARIS LAKI-LAKIDAN PEREMPUAN

Riyadlul, Ahyatusyifa' (2020) STUDI KOMPARATIFPEMIKIRAN HAZAIRINDAN MUHAMMADSYAHRURTENTANGPERSAMAANWARIS LAKI-LAKIDAN PEREMPUAN. Skripsi thesis, IAIN PURWOKERTO.

[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (394kB) | Preview
[img]
Preview
Text
RIYADLUL AHYATUSYIFA'_STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN HAZAIRIN DAN MUHAMMAD SYAHRUR TENTANG PERSAMAAN WARIS LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Islam telah mengatur sedemikian rupa pembagian waris dengan sangat adil dengan menentukan bagian-bagiannya baik bagi laki-laki maupun perempuan. Namun diskursus pembagian waris mulai mengalami banyak pertentangan terutama dalam hal bagian waris laki-laki dan perempuan yang dirasa tidak begitu adil bagi sebagian orang. Karena mereka menginginkan adanyapemerataan yang seimbang antara bagian laki-laki dan perempuan. Danmengenai pemerataan yang seimbang antara bagian laki- laki dan perempuan mendapat perhatian dari berbagai ulama. Salah satu pandangan berasal dari Hazairin, menurutnya waris Islam seharusnya memakai sistem bilateral yaitu sistem kekeluargaan dua jalur ayah dan ibu. Asas yang berusaha menyamakan kedudukan anak laki-laki dan perempuan dalam hal kewarisan. Menurutnya anak laki- laki dan anak perempuan mempunyai hak yang sama dalam menerima waris. Selain Hazairin juga terdapat pandangan lain yakni dari tokoh kontemporer Muhammad Syahrur. Menurutnya , Allah memberikan setengah bagian laki-laki bagi perempuan itu sebagai batas minimal, dan batas minimal ini berlaku apabila perempuan sama sekali tidak ikut menafkahi keluarganya. Ketika perempuan ikut mencari nafkah bagi keluarganya, maka persentase bagian perempuan bertambah mendekati bagian laki- laki tergantung seberapa besar ia terlibat dalam pencarian nafkah. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), yang mana penulis mengumpulkan datadaninformasi yang bersumber dari data-datakepustakaan seperti buku, jurnal, maupun artikel yang mendukung penelitian ini. Tujuan penelititan ini adalah untuk mengetahui perbedaan dan persamaan pendapat yang terjadi antara Hazairin dan Muhammad Syahrur tentang persamaan waris laki-laki dan perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan metode analisis data menggunakan content analisys. Sumber data primer yang digunakan yaitu buku Hazairin yang berjudul “Hukum Kewarisan Bilateral Menurut al-Qur’an dan Hadis.” dan karya Muhammad Syahrur yang berjudul “ adalah Nahw Usul Jadidah Li al-Fiqih al-Islami,”. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis berkesimpulan bahwa perbedaan pendapat yang terjadi antara Hazairin dan Syahrur disebabkan oleh perbedaan penafsiran tentang ayat waris dan metode yang digunakan keduanya. Walaupun dasar hukum yang digunakan sama namun, pendapat keduanya berbeda. Dimana menurut Hazairin persamaan waris bukan dalam hal bagiannya namun hanya dalam hal kedudukan, sedangkan menurut Syahrur persamaan waris bisa dalam hal bagian namun hanya dalam keadaan khusus.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.4 Waris (Faraid) dan Wasiat
Divisions: Fakultas Syariah > Perbandingan Madzhab
Depositing User: RIYADLUL A AHYATUSYIFA' sdr
Date Deposited: 05 Nov 2020 04:38
Last Modified: 05 Nov 2020 04:38
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/8713

Actions (login required)

View Item View Item