EPISTEMOLOGI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL: (Kajian Hermeneutika Filosofis Hans-George Gadamer Pada Perpuisian Abdul Wachid B.S.)

Wahyu, Budiantoro (2019) EPISTEMOLOGI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL: (Kajian Hermeneutika Filosofis Hans-George Gadamer Pada Perpuisian Abdul Wachid B.S.). Masters thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
Tesis Wahyu Budiantoro.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Cover_Bab 1_Bab V_Daftar Pustaka_Wahyu Budiantoro-1.pdf

Download (656kB) | Preview

Abstract

Komunikasi transendental berbasis karya sastra menjadi pendekatan yang menarik. Ada beberapa unsur imajinasi, narasi, dan wacana dalam karya sastra yang dapat dijadikan basis epistemologi komunikasi transendental. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini berupaya untuk menginterpretasi dan menjelaskan epistemologi komunikasi transendental berdasarkan kajian kesusastraan (puisi). Dalam penelitian ini, teks sastra yang menjadi subjek kajiannya adalah delapan (8) buku kumpulan Abdul Wachid B.S. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan epistemologi sebagai pendekatan filsafat dan hermeneutika filosofis Hans-Georg Gadamer. Metode interpretasi Gadamer meliputi historisitas, proses dialektis-dialogis, hingga produksi makna. Gadamer memberikan porsi besar kepada penafsir untuk melakukan eksplorasi makna. Dia sekaligus mengkritik pemikiran hermeneut sebelumnya tentang metode interpretasi yang cenderung rekognitif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi, baik jurnal, buku atau majalah yang memiliki relevansi dengan subjek dan objek kajian penelitian yaitu perpuisian Abdul Wachid B.S. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa epistemologi komunikasi transendental dalam perpuisian Abdul Wachid B.S. dikonstruk dari empat hal, antara lain; pertama, narasi mahabbah (cinta). Cinta dalam konteks penelitian ini dipersepsi dan diposisikan sebagai estetika, sehingga basis epistemologi transendental bersifat khas dan melampaui realitas. Kedua, wacana sufistik. Wacana sufistik sebagai dalil epistemologi komunikasi transendental dipengaruhi oleh secara kreatif oleh representasi Allah SWT sebagai sumber segala informasi dan realitas. Ketiga, etika profetik yang terdiri dari humanisasi, liberasi, transendensi. Ketiga unsur etika profetik tersebut menjadi semacam variable yang holistik untuk dalam membangun konsep komunikasi transendental. Keempat, kearifan lokal yang terdiri dari tradisi ziarah dan tradisi silaturahim. Kearifan lokal ini memberikan bentuk-bentuk secara khas dalam diskursus komunikasi sebagai representasi tindakan komunikatif. Kata Kunci: epistemologi, komunikasi transendental, hermeneutika, puisi.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: epistemologi, komunikasi transendental, hermeneutika, puisi.
Subjects: 800 Literature and rhetoric > 810 Kesusatraan Indonesia > 811 Puisi, Sajak
Divisions: Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Wahyu Budiantoro sdr
Date Deposited: 04 Nov 2020 15:55
Last Modified: 04 Nov 2020 15:55
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/8613

Actions (login required)

View Item View Item