Implementasi Layanan Bimbingan Kelompok pada Kegiatan Pendidikan Remaja Sebaya (Studi pada Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) SMA Negeri 1 Banyumas)

Asas Millatiana, 1522101055 (2019) Implementasi Layanan Bimbingan Kelompok pada Kegiatan Pendidikan Remaja Sebaya (Studi pada Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) SMA Negeri 1 Banyumas). Skripsi thesis, IAIN.

[img] Text
ASAS MILLATIANA_IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA KEGIATAN PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (P.pdf
Restricted to Registered users only

Download (662kB)
[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (247kB) | Preview

Abstract

Hubungan sebaya memiliki peranan yang kuat dalam kehidupan remaja. Hubungan ini dapat menimbulkan suatu perilaku dimana remaja lebih percaya terhadap teman sebaya daripada dengan orangtua. Sehingga pembentukan dan pelatihan konselor sebaya dapat menjadi suatu pilihan yang tepat dalam upaya membentengi remaja dari pengaruh negatif lingkungan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses implementasi layanan konseling sebaya pada kegiatan Pendidikan Remaja Sebaya, dan untuk mengetahui pendukung dan kendala dalam melaksanakan keiatan Pendidikan Remaja Sebaya (PRS). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari Anggota, Ketua, Pembina, dan Pelatih Palang Merah Remaja SMA Negeri 1 Banyumas. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa layanan konseling sebaya terimplementasi pada kegiatan Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) melalui tiga tahap, yaitu : tahappembentukan, peralihan, inti, pengakhiran. Pendukung keberhasilan kegiatan Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) diantaranya: 1) Penguasaan materi dan public speaking yang baik oleh Pelatih Remaja Sebaya (PERAYA), 2) Adanya internet, memungkinkan Pendidik Remaja Sebaya (PERAYA) untuk menggali informasi ataupun materi secara lebih luas, 3) Media yang menarik. 4) Pemilihan materi yang sesuai dengan kondisi remaja, 5) Ice breaking. Kendala dalam melaksanakan kegiatan Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) diantaranya : 1) Kurangnya kerjasama dengan pihak-pihak terkait (narasumber), 2) Pendidik Remaja Sebaya (PERAYA) yang kurang bisa menengahi pendapat-pendapat dari audiens, 3) Ketakutan Pendidik Remaja Sebaya (PERAYA) ketika berhadapan dengan audiens yang belum dikenalinya

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Konseling Sebaya, Pendidikan Remaja Sebaya.
Subjects: 300 Social sciences > 370 Education > 371 School management; special education > 371.8 Students
Divisions: Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: ulfah rulli hastuti
Date Deposited: 26 Jul 2019 08:02
Last Modified: 26 Jul 2019 08:02
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/5723

Actions (login required)

View Item View Item