Tradisi Pembacaan Shalawatul Qur’an di Pondok Pesantren Mafatihul Huda Padaherang kab. Pangandaran

Umi Hukmiati, 1522501034 (2019) Tradisi Pembacaan Shalawatul Qur’an di Pondok Pesantren Mafatihul Huda Padaherang kab. Pangandaran. Skripsi thesis, IAIN.

[img] Text
Cover_Bab I_Bab ii_Bab iii_Bab iv_Bab v dan Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
Cover_Bab I_Bab IV_Daftar Pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pesantren sebagai sebuah lembaga yang biasanya terdapat sebuah tradisi-tradisi religius. Tradisi masing-masing pesantren pada umumnya terdapat kesamaan, tetapi ada juga yang berbeda. Perbedaan itulah yang menjadi ciri khas kehidupan di Pesantren. Salah satunya ialah tradisi pembacaan shalawatul Qur’an di Pondok Pesantren Mafatihul Huda Padaherang.Tradisi tersebut memiliki sebuah keunikan tersendiri yaitu memadukan shalawat dengan potongan ayat-ayat al-Qur’an. Berbeda dengan pesantren lainnya yang lebih sering menggunakan shalawat pada umunya, meski berbagai variasi shalawat yang berbeda-beda.Berangkat dari fenomena tersebut, penulis tertarik untuk meneliti serta mengkaji tradisi tersebut. Persoalan yang akan dikaji dalam penelitian adalah bagaimana praktik dan pemaknaan santri terhadap shalawatul Qur’an di Pondok Pesantren Mafatihul Huda Padaherang? Penelitian ini termasuk field Research merupakan sebuah penelitian lapangan. Data diperoleh melalui wawancara dan tulisan-tulisan yang berbicara tentang penelitian ini. Selanjutnya dianalisis dengan mereduksi dan mengklarifikasi data. Teori Karl Mannheim yang akan digunakan oleh peneliti dalam mengkaji penelitian ini yaitu dalam tiga macam makna yang ditawarkan oleh Mannheim yakni Objektif, Ekspresif, dan Dokumenter. Dalam hal ini penulis akan menerapkan teori tersebut dalam tradisi Shalawatul Qur’an yang telah berlangsung di Pondok Pesantren Mafatihul Huda. Penulisan ini menunjukkan bahwa pemaknaan santri terhadap shalawatul Qur’an ialah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan bertujuan untuk terkabulnya hajat mereka dan sebagai tambahan amalan kebaikan. Dengan demikian, makna yang terkandung dalam shalawatul Qur’an dapat dikategorikan pada tiga bagian makna sebagaimana dikemukakan oleh Karl Mainheim. Ketiga makna tersebut dipaparkan menurut santri secara umum dapat menunjukkan pada suatu makna obyektif yang sama yaitu sebagai santri memandang tradisi pembaacaan shalawaatul Qur’an ini sebagai suatu kewajiban dan rutinitas yang harus dilaksanakan. Selanjutnya makna ekspresif dapat disimpulkan bahwa beberapa santri merasa nyaman, dan merasakan kesan tersendiri yang mungkin tidak dapat diungkapkan. Kemudian Makna dokumenter ini di peroleh dengan melihat pengamalan shalawat dan al-Qur’an terhadap konteks sosial yang seringkali tersembunyi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Shalawat, Qur’an, Pesantren, dan Makna.
Subjects: 2x7 Filsafat dan Perkembangan > 2x7.3 Pendidikan > 2x7.34 Pendidikan Non Formal > 2x7.341 Pesantren
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: ulfah rulli hastuti
Date Deposited: 26 Jul 2019 06:24
Last Modified: 26 Jul 2019 06:24
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/5715

Actions (login required)

View Item View Item