KONSEP DOA DALAM PANDANGAN TOSHIHIKO IZUTSU

TOHA AHSIN LANA, 1522501032 (2019) KONSEP DOA DALAM PANDANGAN TOSHIHIKO IZUTSU. Skripsi thesis, IAIN.

[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (734kB) | Preview
[img] Text
TOHA AHSIN LANA_KONSEP DOA dalam Pandangan Toshihiko Izutsu.pdf
Restricted to Registered users only

Download (977kB)

Abstract

Du’a merupakan “mukhkhul ibadah” atau induk seluruh ibadah, sehingga posisisnya signifikan dalam Islam. Du’a menjadi jalan bagi manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhan, dan memperbaiki kualitas dirinya. Telah banyak penulis yang mencoba mengkaji du’a dari beragam perspektif yang berbeda, tentunya dengan beragam latar belakang penulis juga. Toshihiko Izutsu, seorang ahli bahasa (linguist) dari Jepang, salah satunya. Izutsu menarik sebab pemaparannya terhadap doa diarahkan pada al-Qur’an dan digali lebih jauh lagi struktur semantiknya dengan telaah terhadap kata-kata itu sejak penggunaannya pada masa pra-Islam. Izutsu menawarkan pendekatan untuk memahami al-Qur’an dengan apa yang ia sebut “Semantik al-Qur’an”. Hal itulah yang mendorong penulis untuk memahami bagaimana semantik al-Qur’an Toshihiko Izutsu serta bagaimana konstruksi du’a dalam pandangan Toshihiko Izutsu. Dengan menggunakan landasan teori berupa hermeneutik Hans-georg Gadamer, peneliti berharap agar dapat memahami dengan baik bagaimana horison penulis, serta horison teks, yakni bagaimana konsep du’a yang dikonstruksi dalam karya-karyanya. Horison teks juga berhubungan dengan bagaimana suatu teks terjalin dengan teks lainnya, yakni bagaimana pemaparan tentang du’a dalam salah satu karya Izutsu terhubung dengan sejumlah karya lain yang memiliki relasi dengannya sehingga pemahaman mengenai du’a dapat dikonstruksi secara lebih utuh. Pendekatan bahasamemberikan modal yang memadai untuk menyusun “semantik al-Qur’an”, Semantik yang merupakan kajian bahasa mengenai makna, diarahkan untuk menelaah pandangan dunia al-Qur’an lewat sejumlah kata atau istilah kunci di dalamnya. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan serangkaian langkah, yakni: 1) pemilihan kata kunci dan kata fokus, 2) analisis relasional, dan 3) analisis historikal. Langkah-langkah metodis tersebut ketika diarahkan pada konsep du’a maka menghasilkan sejumlah kata kunci yang secara signifikan membentuk struktur semantik du’a, yakni “Allah”, “Istijabah”, “Syukur” dan “Ibadah”. Menggunakan analisis relasionl, akan didapat pemahaman bahwa doa terkait erat dengan konsep Allah, di mana seorang hamba berada dalam limit situation yang bersifat eksistensial, hanya ada si hamba dan Allah. Allah juga menegaskan sifat Haqq sebagai satu-satunya Rabb dengan daya istijabah yang tidak dimiliki tuhan-tuhan palsu sesembahan kaum pagan masyarakat Arab, sert dari daya istijabah itu pula kaum pagan hendak beriman, yakni sebagai “orang-orang yang bersyukur” sebagai suatu istilah yang secara semantik memiliki kesetaraan dengan iman. Dalam struktur konseptual du’a juga nantinya dapat dipahami bahwa ketika seseorang beriman, du’a juga pada saat di luar limit situation kemudian menjelma ibadah, sebagai suatu ekspresi mendasar seorang hamba di hadapan Tuan (Rabb)-nya yakni Allah. Terakhir, analisis historikal memperlihatkan perubahan makna du’a dalam perjalanan sejarah semantiknya dari masyarakat Arab-jahiliyah ke masa Islam. Dengan demikian, akan terlihat dengan jelas bagaimana medan semantik du’a. K

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Toshihiko Izutsu, Semantik Al-Qur’an, Doa.
Subjects: 2x7 Filsafat dan Perkembangan > 2x7.4 Pemurnian dan Pembaharuan Pemikiran
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: ulfah rulli hastuti
Date Deposited: 20 Jul 2019 04:12
Last Modified: 20 Jul 2019 04:12
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/5552

Actions (login required)

View Item View Item