IMPLEMENTASI BINA DIRI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA TUNAGRAHITA SMPLB DI SLB NEGERI KROYA

WAVA ULFAH, NIM. 1423101046 (2019) IMPLEMENTASI BINA DIRI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA TUNAGRAHITA SMPLB DI SLB NEGERI KROYA. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
JUDUL_BAB I_BABV_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (861kB) | Preview
[img] Text
SKRIPSI FULL WAFA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Bina Diri merupakan suatu usaha dalam memberikan pendidikan bagi anak tunagrahita untuk melatih kemandirian anak, sehingga mampu beradaptasi dari lingkungannya dan mampu merawat diri sendiri, dengan tujuan ketergantungan terhadap orang lain dalam melakukan aktivitasnya. Anak tunagrahita ringan dan sedang memiliki kecerdasan antara 50-75, namun mereka memiliki kemampuan sosialisasi dan motorik yang baik. Sehingga mereka masih mampu melakukan program Khusus Bina Diri melalui kegiatan Bimbingan Kelompok. Bimbingan Kelompok yakni suatu layanan baik topik tugas maupun topik bebas untuk memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Implementasi Bina diri melalui Bimbingan Kelompok pada siswa tunagrahita SMPLB di SLB Negeri Kroya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metodenya adalah deskriptif. Dalam teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Bedasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program Bina Diri melalui Bimbingan kelompok di SLB Negeri Kroya yaitu: menggunakan topik tugas, guru kelas/ pembimbing dalam kelompok memberikan pengarahan dan menyampaikan materi Bina Diri meliputi: 1) merawat diri : gosok gigi, menyisir rambut, memotong kuku. 2) mengurus diri : makan dan minum, berpakaian. 3) menolong diri : memasak, menyapu, mencuci pakaian. 4) berkomunikasi dimana siswa tunagrahita mampu menjawab pertanyaan tentang diri sendiri dan mampu memahami apa yang disampaikan temannya. 5) sosialisasi/ adaptasi: keterampilan bermain, berpartisipasi dalam kelompok, berekspresi, mengendalikan emosi, bergaul dengan temannya. 6) keterampilan hidup. 7) mengisi waktu luang. Hal ini dilakukan secara bertahap/ continue, karena tidak cukup sekali dua kali untuk siswa bisa mandiri. Hambatan dalam pelaksanaan yaitu ketika mood peserta didik yang tidak stabil. Kemandirian tidak menentukan siswa dalam kenaikan kelas atau kelulusannya. Akan tetapi program ini hanya untuk membantu memudahkan dan meminimalisasi ketergantungan siswa khususnya tunagrahita. Sehingga siswa mampu menerapkannya ketika di sekolah, rumah dan lingkungan masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Bina Diri, Bimbingan Kelompok, Tunagrahita
Subjects: 300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services > 362.4 Service of People with Physical Disabilities
300 Social sciences > 370 Education > 371 School management; special education > 371.9 Special Education (Difables)
Divisions: Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Sdr Prakerin 123
Date Deposited: 26 Feb 2019 00:37
Last Modified: 26 Feb 2019 00:37
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/5369

Actions (login required)

View Item View Item