KOMUNIKASI KESEHATAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Analisis Semiotik Pesan-Pesan Komunikasi Kesehatan Dalam al-Qur’an)

Abdul Basit, Dr.H.M. Ag (2016) KOMUNIKASI KESEHATAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Analisis Semiotik Pesan-Pesan Komunikasi Kesehatan Dalam al-Qur’an). Laporan Penelitian. IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
Presentasi.pdf

Download (576kB) | Preview

Abstract

Konsepsi komunikasi kesehatan yang berkembang saat ini didominasi oleh pengetahuan yang bersumber dari Barat yang notabene sekuler dan materialistis, sementara di kalangan ilmuwan Muslim konsepsi komunikasi kesehatan belum terbangun. Karena komunikasi kesehatan merupakan ilmu yang berkembang pada era kontemporer dan praktek komunikasi kesehatan belum menunjukkan adanya perkembangan yang signifikan. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, peran komunikasi kesehatan semakin signifikan di masyarakat muslim. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti konsepsi komunikasi kesehatan yang bersumber dari al-Qur’an yang berfungsi sebagai petunjuk dan nasehat bagi umat Islam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Fokus kajian ini adalah pada term-term al-Qur’an tentang komunikasi kesehatan, analisis semiotika terhadap term-term komunikasi kesehatan dan konsepsi komunikasi kesehatan menurut al-Qur’an. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan penelitian library research dengan data utama berupa ayat-ayat al-Qur’an dan Tafsirnya. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanderce Peirce (1839-1914) melalui analisis semantik, sintaksis, dan pragmatis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Term-term quwwah, ithma’anna, thahaarah, tazkiyyah, maridh, adza, rijsun, saqiyyun, dan syifa merupakan term-term yang mengandung makna kesehatan. Setelah dianalisis secara semiotik Charles Sanderce Peirce (1839-1914), term-term tersebut mengandung unsur kesehatan dan komunikasi yang terbangun dalam satu rangkaian ayat yang maknanya tersusun secara utuh dan sistematis sehingga secara pragmatis mengandung ideologi atau tuntunan yang bisa dikembangkan dalam komunikasi kesehatan. Konsepsi al-Qur’an tentang komunikasi kesehatan bertitik tolak pada pentingnya perubahan perilaku sehat manusia. Hal ini tentu sejalan dengan fungsi al-Qur’an sebagai petunjuk, penjelas, pembeda, mauidzah, rahmah, dan obat. Perilaku sehat diawali dengan pemahaman tentang sehat yang komprehensif, yakni sehat fisik, ruhani, dan spiritual. Untuk memenuhi ketiga sehat tersebut diperlukan adanya komunikasi spiritual, komunikasi emosi, komunikasi sosial, dan dukungan dari parasarana (lingkungan) yang sehat. Konsepsi komunikasi al-Qur’an ini dapat memperkuat teori komunikasi kesehatan yang ada sekarang ini, yakni teori difusi inovasi yang mengedepankan unsur dalam diri manusia dalam melakukan komunikasi kesehatan dan teori konvergensi, yang menekankan pentingnya faktor luar diri (lingkungan) dalam mendukung proses pelaksanaan komunikas kesehatan pada manusia dan masyarakat

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Subjects: 2x0 Islam (Umum) > 2x0.9 Islam dan Bidang Lainnya
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.6 Kandungan Al Qur'an
Divisions: Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Sdri Siswa Prakerin
Date Deposited: 24 Jul 2018 00:22
Last Modified: 24 Jul 2018 00:22
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/3948

Actions (login required)

View Item View Item