Asyhabudin, Asyhabudin (2015) Memupuk Kemandirian Dengan Kewirausahaan Sosial (Studi Kewirausahaan Sosial Pesantren Al -Bayan, Majenang Kab. Cilacap). Laporan Penelitian. IAIN Purwokerto.
|
Text
Asyhabudin_MEMUPUK KEMANDIRIAN DENGAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL.pdf Download (917kB) | Preview |
Abstract
Dalam konteks core businessnya, pesantren berdiri sebagai upaya para cerdik pandai di bidang keagamaan Islam (ulama) untuk tafaqquh fi al-din, yakni upaya penanaman nilai-nilai keagamaan Islam kepada para penuntut ilmu di pesantren santri) dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa selain menjalankan fungsi tradisionalnya sebagai lembaga pendidikan yang mendidik para santrinya (internal), pesantren di Indonesia, melalui para kiai dan santri-santri seniornya, merupakan lembaga dakwah, yakni lembaga yang memerankan diri dalam penyebaran atau pemasyarakatan nilai-nilai kegamaan kepada masyarakat sekitar pesantren (eksternal).Satu persoalan penting yang selalu menjadi sorotan dalam upaya perjuangan pesantren untuk melaksanakan misi gandanya, pendidikan dan dakwah pengembangan masyaraka, adalah tentang kesinambungan; seberapa mampu pesantren-pesantren pelaksana model-model dakwah pengembangan masyarakat di indonesia melaksanakan dakwah mereka secara berkesinambungan.Penelitian ini berupaya mengkaji bagaimana pesantren El-Bayan menggunakan trategi kewirusahaan sosial sebagai langkah untuk menjamin kesinambungan tersebut. Dari hasil penelitian didapati bahwa Kewirausahaan sosial yang dibangun di pesantren El-Bayan merupakan kelanjutan secara tidak disengaja dari pemberian bekal kewirausahaan untuk para santri yang dilakukan oleh pesantren El-Bayan. Pesantren El-Bayan memiliki berbagai unit usaha yang bisa dikategorikan sebagai Kewirausahaan Sosial karena memenuhi empat unsur kewirausahaan sosial, yaitu Misi Sosial, Masyarakat Sipil (sebagai inisiator dan partisipan), inovasi dan kegiatan ekonomi. Model usaha yang dianut termasuk dalam kategori social Business Ventures, di mana Pesantren El-Bayan membangun unit-unit usaha ntuk mendapatkan laba, dengan menggunakan dana investor yang tidak dimaksudkan untuk mengumpulkan kekayaan, tetapi lebih demi untuk berjalannya berbagai misi sosial yang dimiliki oleh pesantren El-Bayan. Kegiatan kewirausahaan sosial ini memberikan dampak sosial, baik langsung ataupun tidak langsung, kepada masyarakat pesantren sendiri (internal) maupun kepada masyarakat di luar pesantren (eksternal). Kewirausahaan sosial (atau pelatihan kewirausahaan) ini diberikan karena keprihatinan pengelola pesantren atas tidak diakuinya kompetensi lulusan pesantren untuk memangku pekerjaan atau jabatan. Selain itu, sebuah hadits yang mengatakan bahwa “sebaik -baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lain” menjadi pendorong
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion > 290 Other and comparative religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics 300 Social sciences > 306 Culture and institutions > 306.6 Religious Institutions |
Divisions: | Fakultas Dakwah > Pengembangan Masyarakat Islam |
Depositing User: | Aris Administrator Perpustakaan IAIN Purwokerto |
Date Deposited: | 24 Jun 2016 07:30 |
Last Modified: | 28 Jun 2016 07:04 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/353 |
Actions (login required)
View Item |