Metode Penanganan Gangguan Interaksi Sosial Pada Anak Autis Di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Yakut Purwokerto Retno Purwaningsih Nim: 1223101023

Retno Purwaningsih, 1223101023 (2017) Metode Penanganan Gangguan Interaksi Sosial Pada Anak Autis Di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Yakut Purwokerto Retno Purwaningsih Nim: 1223101023. Skripsi thesis, IAIN.

[img] Text
RETNO PURWANINGSIH_METODE PENANGANAN GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK AUTIS.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (300kB) | Preview

Abstract

Autisme bukan hanya sekedar kelemahan mental tetapi juga gangguan perkembangan mental, sehingga penderita mengalami kelambanan dalam kemampuan, perkembangan fisik, dan fisiknyapun tidak mengikuti irama dan tempo perkembangan yang normal. Selain itu, penyandang autisme pada umumnya juga mengalami kelemahan atau kekurangan dalam hal interaksi sosial. Jumlah penyandang autis semakin mengkhawatirkan mengingat sampai saat ini penyebab autis masih misterius dan menjadi bahan perdebatan diantara para ahli dan dokter dunia. Dalam dekade terakhir ini jumlah anak yang terkena autis semakin meningkat pesat di berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri, jumlah anak autis dari tahun 2010 - 2016 mencapai 140.000 anak. Persoalan yang akan dikaji dalam penelitian adalah apa metode yang digunakan oleh SLB C Yakut Purwokerto dalam menangani gangguan interaksi sosial pada anak autis, dan bagaimana pelaksanannya? Subjek penelitian adalah terapis atau guru yang berhubungan langsung dengan proses terapi anak autis. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan subjek penelitian yang dilanjutkan dengan observasi dan dokumentasi sebagai proses awal analisis. Selanjutnya, dianalisis dengan mereduksi dan mengklasifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan SLB C Yakut Purwokerto dalam menangani problem interaksi sosial pada anak autis yaitu metode ABA (Aplied Behavior Analysis) dengan teknik DTT (Discrete Trial Training). Terapi metode ABA dilakukan melalui 4 tahap penanganan yaitu: tahap diagnosa, tahap observasi, tahap persiapan dan pelaksanaan terapi, dan tahap penilaian. Materi yang diberikan selama proses terapi ada 7 materi, yang dibagi ke 3 tingkatan sekolah (SDLB, SMPLB, SMALB). Tingkat SDLB materi yang diberikan meliputi pembentukan kepatuhan, pembentukan kontak mata, dan mengajarkan kemampuan menirukan. Ada juga materi bahasa reseptif, bahasa ekspresif, kemampuan pra-akademik, dan kemampuan akademik, namun masih dalam tingkat dasar. Tingkat SMPLB materi yang diberikan meliputi mengajarkan kemampuan bahasa reseptif (kognitif), dan mengajarkan kemampuan bahasa ekspresif tingkat intermediate (tingkat lanjutan) dan tingkat advanced (tingkat teratas/terdepan). Dan tingkat SMALB materi yang diberikan meliputi mengajarkan kemampuan pra-akademik, dan mengajarkan kemampuan akademik tingkat intermediate (tingkat lanjutan) dan tingkat advanced (tingkat teratas/terdepan). Kata Kunci:gangguan interaksi sosial, anak autis.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: gangguan interaksi sosial, anak autis.
Subjects: 300 Social sciences > 370 Education > 371 School management; special education > 371.9 Special Education (Difables)
Divisions: Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: ulfah rulli hastuti
Date Deposited: 02 Mar 2017 07:53
Last Modified: 02 Mar 2017 07:53
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/2220

Actions (login required)

View Item View Item