PACARAN DAN TA’ARUF MENUJU PERNIKAHAN DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM

Sabar Barokah, 092321002 (2016) PACARAN DAN TA’ARUF MENUJU PERNIKAHAN DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
Cover, BabI,V,Daftar Pustaka.pdf

Download (21MB) | Preview
[img] Text
Sabar Barokah_092321002.pdf
Restricted to Registered users only

Download (24MB)

Abstract

Pacaran adalah jalan menuju zina. Allah telah melarang manusia untuk mendekati zina. Mendekati dengan berbagai jalan saja tidak dibolehkan, apalagi jika sampai berzina. Karena segala jalan menuju sesuatu yang haram, maka jalan tersebut juga menjadi haram. Pada zaman sekarang banyak orang sebelum melangsungkan pernikahan melakukan pacaran terlebih dahulu, istilah pacaran tidak bisa lepas dari remaja, karena salah satu ciri remaja yang menonjol adalah rasa senang kepada lawan jenis disertai rasa ingin memiliki. Di sebagian kalangan remaja sekarang, pacaran menjadi identitas yang sangat dibanggakan. Seorang remaja akan bangga dan percaya diri jika sudah memiliki pacar. Karena itu, mencari pacar di kalanganremaja tidak saja menjadi kebutuhan biologis tetapi juga menjadi kebutuhan sosiologis.Maka tidak heran, kalau sekarang mayoritas remaja sudah memiliki teman spesial yang disebut “pacar”.Soal pacaran di zaman sekarang tampaknya menjadi gejala umum di kalangan remaja. Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Dalam Islam cinta kepada lawan jenis hanya ada dalam wujud ikatan formal namun dalam konsep Islam, cinta kepada lawan jenis itu hanya dibenarkan manakala di antara mereka berdua sudah jelas.Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.Selanjutnya penulis mengambil rumusan masalah dalam studi ini adalah untuk mengetahui bagaimana Mengenal ta’aruf dan mengetahui tata cara ta’aruf yang sesuai dengan syariat Islam serta mengetahui perbedaan mendasar antara ta’aruf dengan pacar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu suatu bentuk penelitian yang sumber datanya diperoleh dari data kepustakaan. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data penelitian yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti dengan merujuk pada sumber data buku-buku, kitab-kitab fiqh, dan jurnal-jurnal ilmiah. Kesimpulan dari skripsi ini adalah. Islam tidak mengenal adanya budaya pacaran, melainkan ta’aruf sebagai upaya pengenalannya. Ta’aruf di sini artinya luas, bukan hanya untuk mengenal calon suami atau istri, tetapi juga bisa dijadikan sarana pendekatan dalam hal berbisnis. Berta'aruf pun memiliki etika dan aturannya dalam islam, sehingga tidak disalah artikan ta'aruf menjadi pacaran. Bahwa seorang laki-laki dalam menjalani proses ta’aruf tidak dibenarkan hanya berdua dengan calon istrinya, melainkan harus ada yang menemani mereka, paling utama adalah wali (keluarganya). Kata kunci: Pacaran, Ta’aruf, Hukum Islam, Zina, Khalwat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion > 290 Other and comparative religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
300 Social sciences > 303 Social processes
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Indah Wijaya Antasari
Date Deposited: 14 Jun 2016 07:02
Last Modified: 14 Jun 2016 07:02
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/205

Actions (login required)

View Item View Item