Pandangan ‘Aisyiyah dan Muslimah HTI Banyumas terhadap Beban Ganda (Double Burden) Isteri dalam Keluarga

FARKHATUS SANGADAH, NIM.: 102321018 (2016) Pandangan ‘Aisyiyah dan Muslimah HTI Banyumas terhadap Beban Ganda (Double Burden) Isteri dalam Keluarga. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
FARKHATUS SANGADAH_Pandangan ‘Aisyiyah dan Muslimah HTI Banyumas terhadap Beban Ganda (Double Burden) Isteri dalam Keluarga.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Suami berkewajiaban bekerja mencari nafkah keluarga di sektor publik, sedangkan isteri berkewajiban mengurus rumah tangga dan anak. Namun, atas perubahan dan tuntutan zaman ini, isteri mengalami pergeseran peran sosial. Dimana, isteri harus bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarganya di sektor publik, karena penghasilan suami belum mencukupi kebutuhan keluarga. Dalam posisi ini, suami tidak andil di sektor domestik untuk mengurusi rumah dan anak, sehingga isteri mengalami beban ganda (double burden). Beban ganda merupakan bentuk ketidakadilan gender. Dalam penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan ‘Aisyiyah dan Muslimah HTI Banyumas terhadap beban ganda (double burden) isteri dalam keluarga, untuk mengetahui pandangan ‘Aisyiyah dan Muslimah HTI Banyumas terhadap beban ganda (double burden) isteri dalam keluarga perspektif gender. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Dalam teknik pengumpulan data di sini melalui wawancara dan dokumentasi. Disamping itu, sumber data dalam penelitian ini, menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Kemudian analisis yang digunakan adalah analisis gender. Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa, pandangan ‘Aisyiyah Banyumas terhadap beban ganda isteri adalah responsif gender. Beban ganda isteri merupakan bentuk konstruksi sosial maupun kultural, karena perbedaan relasi gender laki-laki dan perempuan tidak ditentukan oleh faktor biologis melainkan konstruksi masyarakat. Hal tersebut disosialisasikan dalam keluarga kepada suami, isteri dan anak laki-laki maupun perempuan menempati kedudukan yang setara dan seimbang dengan prinsip saling bekerjasama. Sedangkan, pandangan Muslimah HTI Banyumas terhadap beban ganda isteri adalah bias gender. Beban ganda isteri menyebabkan ketidakadilan gender yang dalam bentuk stereotipe (pelabelan negatif), subordinasi, marginalisasi, dan violance (kekrasan). Hal tersebut disebabkan oleh faktor, penafsiran yang keliru terhadap al-qur’an dan hadis serta salah menafsirkan konsep seks dan gender. Perbedaan anatomi biologi laki-laki dan perempuan menjadikan perempuan menjadi faktor utama dalam penentuan peran sosial kedua jenis kelamin ini. Kata Kunci: Hak dan Kewajiban suami isteri, beban ganda, ketidakadilan gender

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion > 290 Other and comparative religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Aris Administrator Perpustakaan IAIN Purwokerto
Date Deposited: 13 Jun 2016 02:22
Last Modified: 13 Jun 2016 02:22
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/167

Actions (login required)

View Item View Item