STUDI KOMPARATIF PENDAPAT IMAM NAWAWI DAN SYAIKH ABDUL AZIZ BIN BAZ TENTANG ISBA>L

MOH. FAHMI SAHAL, ITSNAINI (2022) STUDI KOMPARATIF PENDAPAT IMAM NAWAWI DAN SYAIKH ABDUL AZIZ BIN BAZ TENTANG ISBA>L. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI_SAHAL[1].pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

Isba>l merupakan cara berpakaian, yaitu memanjangkan pakaian melebihi batas mata kaki. Dalam lingkungan masyarakat, banyak yang kurang memperhatikan terkait hukum dari memanjangkan pakaian melebihi batas mata kaki. Padahal hal ini sangat penting untuk diketahui mengingat tentang cara dan fungsi berpakaian yang bukan hanya untuk menutup aurat sseorang, akan tetapi juga sebagai bentuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT., yakni dengan mengikuti perintahnya. Salah satunya terhadap tata cara berpakaian sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah. Penelitan yang penulis lakukan termasuk penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian ini merupakan metode pendekatan secara normatif dengan menfokuskan terhadap pandangan tokoh tentang isba>l. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan dokumentasi dari karya ilmiah berupa kitab dan buku, yakni kitab karya Imam Nawawi, Syarah Shahih Muslim, Riyadhus Shalihin, dan karya dari Syaikh Bin Baz yakni Syarah Kitab Al Jami’, kitab Al Imam Ibnu Baz, Majalutul Buhuts dan Fathul Barri karya dari Ibnu Hajjar sebagai referensi primer pendukung. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah descriptive analisis di mana penulis akan memberikan gambaran tentang objek kajian secara objektif yang kemudian dikomparasikan dengan pendapat yang lain dalam hal ini pendapat Imam Nawawi dan Syaikh Abdul Aziz Bin Baz. Terdapat banyak riwayat hadis yang melarang melakukan isba>l. Termasuk juga oleh Imam Nawawi dan Syaikh Bin Baz, Syaikh Bin Baz melarang isba>l secara mutlak, baik disertai kesombongan ataupun tidak, karena dengan melakukan isba>l menurut beliau akan memicu sifat kesombongan karena tindakan yang berlebihan dan mendapatkan dosa yang lebih besar dengan ancaman neraka. Berbeda dengan Imam Nawawi, di mana beliau melarang melakukan isba>l dengan disertai kesombongan, namun apabila melakukannya dengan tidak sengaja atau tidak disertai kesombongan maka hukumnya makruh. Beliau berpendapat bahwa untuk mengetahui kesombongan seseorang adalah perkara yang tidak mudah, karena terdapat didalam hati, dan urusan hati adalah urusan manusia dan Allah. Kata Kunci: Isba>l, Imam Nawawi, Syaikh Abdul Aziz Bin Baz

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Isba>l, Imam Nawawi, Syaikh Abdul Aziz Bin Baz
Subjects: 2x2 Hadits dan Ilmu Yang Berkaitan > 2x2.5 Kritik Hadits
2x4. Fiqih > 2x4.8 Fiqih dari Berbagai Faham/ Mazhab
2x5 Akhlak dan Tasawuf > 2x5.1 Akhlak
2x9 Sejarah Islam dan Biografi > 2x9.8 Biografi tokoh-tokoh/pemuka-pemuka Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Moh Fahmi Sahal Itsnaeni
Date Deposited: 13 Oct 2022 03:16
Last Modified: 13 Oct 2022 03:16
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/16509

Actions (login required)

View Item View Item