PENAFSIRAN “LA TAQRABU AL-ZINA” (STUDI KOMPARASI Q.S AL-ISRA 32 DALAM TAFSIR AL-MISBAH DAN TAFSIR AL-QURTHUBI)

Rosida, Azzahroh (2022) PENAFSIRAN “LA TAQRABU AL-ZINA” (STUDI KOMPARASI Q.S AL-ISRA 32 DALAM TAFSIR AL-MISBAH DAN TAFSIR AL-QURTHUBI). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text ROSIDA AZZAHROH_PENAFSIRAN “LA TAQRABU AL-ZINA” (STUDI KOMPARASI Q.S AL-ISRA; 32 DALAM TAFSIR AL-MISBAH DAN TAFSIR AL-QURTHUBI).pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Diperkembangan zaman yang semakin canggih yang mendukung terjadinya perilaku penyimpangan akibat dari dampak negatif kemajuan zaman, dibuktikan dengan realita yang sudah ada seperti sekarang ini. Banyak sekali remaja-remaja milenial yang kurang memahami batasan-batasan yang sudah ada antara perempuan dengan laki-laki. Sehingga banyak terjadi perzinaan diantara mereka yang dapat menghasilkan sesuatu yang tidak diinginkan. Mereka hanya memikirkan kesenangan sesaat tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi, ketika melakukan perbuatan yang telah dilarang oleh agama maupun negara. Penelitian ini dilakukan agar masyarakat dan pembaca mendapatkan informasi yang valid tentang surah al-Isra ayat 32 yang ditafsirkan menurut Quraish Shihab dan al-Qurthubi yang diangkat dalam skripsi ini. Penelitiannya menggunakan jenis penelitian library research, model penelitian menggunakan model penelitian kualitatif, serta metode yang digunakan yaitu metode muqaran. Hasil penelitian ini menyimpulkan dalam penafsiran Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah terkait la taqrabu al-zina dalam surah al-Isra ayat 32 yaitu dalam bentuk mengkhayalkannya seperti mengkhayalkan bentuk tubuh perempuan yang kemudian dapat menimbulkan rangsangan yang bisa menjerumuskan kedalam perbuatan zina, berkhayal berciuman, berkhayal melakukan seks. Sedangkan penafsiran al-Qurthubi dalam Tafsir al-Qurthubi yaitu dengan hal-hal yang dapat mendorong dan menjerumuskan pada perbuatannya seperti khalwat yaitu menyendiri atau berduaan ditempat yang sepi, ikhtilaf, pergaulan bebas atau pacaran, tidak menutup aurat atau wanita yang berpakaian tetapi telanjang (seperti berpakaian yang memperlihatkan bentuk tubuhnya atau juga berpakaian yang menutup aurat akan tetapi yang dikenakan ketat dan juga berpakaian akan tetapi transparan sehingga menampilkan apa yang seharusnya tidak diperlihatkan), nyanyian-nyanyian yang berisi ajakan buruk, pelukan-pelukan, perempuan (musafir) yang tidak diantar oleh suaminya dan mahramnya, berbicara dengan mendayu-dayu atau genit.

Actions (login required)

View Item