STUDI KOMPARATIF PERMIKIRAN AMINA WADUD MUHSIN DAN FATIMA MERNISSI TENTANG PEREMPUAN MENJADI IMAM DAN KHATIB JUM'AT

Juwita, Prinanda (2022) STUDI KOMPARATIF PERMIKIRAN AMINA WADUD MUHSIN DAN FATIMA MERNISSI TENTANG PEREMPUAN MENJADI IMAM DAN KHATIB JUM'AT. Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
Skripsi After Munaqosyah Juwita baru.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Imam perempuan merupakan pembahasan yang polemik dalam kajian Islam seiring dengan laju perkembangan dalam masyarakat. Masuknya wacana berbagai tentang perempuan adalah fenomena yang unik. Pertama, melahirkan berbagai perubahan pemikiran dikalangan umat Islam. Kedua, masuknya pemikiran feminis di dunia Islam. Ketiga, wacana feminisme dalam Islam setidaknya telah melahirkan beberapa mufassir perempuan. Dalam hal ini Amina Wadud Muhsin dan Fatima Mernissi berbeda pendapat tentang perempuan menjadi imam dan khatib Jum’at, kemudian bagaimana analisis perbandingan pandangan Amina Wadud Muhsin dan Fatima Mernissi mengenai perempuan menjadi imam dan khatib Jum’at. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan normatif. Sumber data primer yang digunakan adalah Wanita di dalam Al-Qur’an karya Amina Wadud Muhsin dan Wanita di dalam Islam karya Fatima Menissi, sedangkan sumber data sekunder yang digunakan berupa buku, artikel, laporan penelitian dan berbagai karya tulis lainnya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif. Hasil penelitian ini menunjukan Amina Wadud Muhsin berpendapat bahwa perempuan menjadi imam boleh. Untuk mendukung kebolehan terdapat hadist Ummu Waraqah yang terdapat dalam kitab Sunan Abu Dawud. Sedangkan, Fatima Mernissi berpendapat bahwa perempuan menjadi imam tidak diboleh. Banyak hadist yang isinya membenci kaum perempuan dalam penafsiran hadits yang berkenaan dengan kepemimpinan perempuan (hadits misogini). Namun mereka memiliki persamaan diantaranya, dalam mengkritisi hadis sama-sama menggunakan metode hermeneutika. Sedangkan perbedaannya, Amina Wadud Muhsin membolehkan perempuan menjadi imam dan khatib Jum’at. Dan Fatima Mernissi, tidak membolehkan perempuan menjadi imam dan khatib Jum’at.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Imam Perempuan, Khatib Jum'at, Amina Wadud Muhsin, Fatima Mernissi
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.1 Ibadah > 2x4.12 Shalat
800 Literature and rhetoric > 807 Education, research, related topics
Divisions: Fakultas Syariah > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Juwita Prinanda sdri
Date Deposited: 10 Oct 2022 01:24
Last Modified: 10 Oct 2022 01:24
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/16097

Actions (login required)

View Item View Item