ANALISIS PREFERENSI GENERASI MILENIAL DALAM MEMUTUSKAN PENGGUNAAN QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN STANDARD (QRIS) SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN (Studi Kasus : Pembeli yang Melakukan Transaksi di Pasar Manis, Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas)

Sagita, Agus Lestari (2022) ANALISIS PREFERENSI GENERASI MILENIAL DALAM MEMUTUSKAN PENGGUNAAN QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN STANDARD (QRIS) SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN (Studi Kasus : Pembeli yang Melakukan Transaksi di Pasar Manis, Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
Sagita Agus Lestari-Ekonomi Syariah-1817201076.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Arus digitalisasi masuk ke-Indonesia secara deras, demikian pula potensinya yang akan terjadi di masa depan. Pola transaksi masyarakat dan sendi-sendi perekonomian baik individu maupun korporasi, dipengaruhi oleh tren digitalisasi dan mendisrupsi fungsi-fungsi konvensional, tidak terkecuali juga di sektor keuangan. Dengan gambaran tren digitalisasi tersebut perkembangan ekonomi dan keuangan di Indonesia memberikan peluang sekaligus risiko. Risiko, seperti risiko cyber security, AML-CFT dan proteksi terhadap pemanfaatan data. Untuk itu tantangan kebijakan bagi otoritas ekonomi dan keuangan di era digital, khususnya Bank Indonesia yang harus mencari titik keseimbangan antara upaya mengoptimalkan peluang yang diusung oleh inovasi digital dengan upaya untuk memitigasi risiko. Untuk itu sebagai penerus sistem pembayaran ritel uang electronic, Bank Indonesia selaku pemegang regulasi pembayaran nasional (GPN) bekerjasama dengan ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia) memerlukan sistem yang terintegrasi sehingga dapat menerima dan berhasil melakukan pembayaran di semua kanal dompet digital sehingga Bank Indonesia menetapkan standard kode QR pembayaran yang disebut dengan QRIS, guna memfasilitasi transaksi pembayaran digital di Indonesia, salah satunya di Pasar Manis Purwokerto sebagai lokasi penelitian dengan maksud untuk mengetahui preferensi masyarakat (Generasi Milenial) dalam menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran sejak berlakukannya QRIS sebagai alat pembayaran yang sah di Pasar manis. Pasar manis adalah pasar pilihan dengan berbagai macam prestasi dan penghargaan sehingga dijadikan pilot project . Sejak diluncurkannya QRIS di pasar manis, baru ada 4 pedagang yang mempunyai akun QRIS namun, setelah dilakukan wawancara selama 4 bulan dengan bantuan program kerja yang dilakukan berbagai pihak yang mendukung proses ini telah mengalami kemajuan yaitu ada 16 pedagang, namun berdasarkan hasil penelitian penggunaan QRIS serta preferensi masyarakat generasi milenial di pasar manis dinilai kurang dengan faktor lokasi penelitian didominasi generasi baby boomers kelahiran 1946-1964 dan X kelahiran 1965-1980 yang kenyataannya gagap terhadap teknologi. Namun, dari keseluruhan hasil penelitian ditemui sejumlah 15 pembeli generasi milenial yang membayar dengan menggunakan QRIS Hasil penelitian semua faktor persepsi menjadi alasan masyarakat generasi milenial memutuskan penggunaan QRIS dalam melakukan transaksi di pasar manis dan senada dengan penelitian sebelumnya. Ditinjau dari teori Nicholson preferensi pembeli di Pasar Manis menggunakan QRIS sebagai transaksi pembayaran hasil penelitian ini selaras dengan teori ini dengan memenuhi tiga sifat dasar yaitu kelengkapan, transitivitas, dan kontuinitas. Sedangkan untuk perilaku konsumen menggunakan QRIS dengan meninjau teori dari Schiffman karena ada faktor atau alasan konsumen menggunakannya secara terus menerus atau sering, sehingga pembeli yang menggunakan QRIS secara umum generasi milenial di Pasar Manis juga sudah termasuk memenuhi sifat tersebut. Dan menurut Kotler dan Keller proses pengambilan keputusan konsumen dipengaruhi empat faktor yaitu faktor Psikologis, faktor Sosial, faktor Pribadi dan faktor budaya, yang indikator dari keempat faktor pembeli di Pasar Manis yang menggunakan QRIS juga memenuhinya. Preferensi merupakan sifat yang lengkap, artinya seseorang dapat selalu mengambil satu keputusan antara dua pilihan yang ditawarkan kepada mereka dan diharapkan orang tersebut dapat menyatakan preferensinya secara jelas dan lengkap. Generasi Milenial menurut Yuswohay dalam artikel yang berjudul Milennial Trends Generasi milenial (Millennial Generation) generasi milenial terkenal dengan sebutan Generasi Y sebab mereka generasi yang hidup pada pergantian millennium secara bersamaan di era teknologi digital mulai merasuk ke segala sendi kehidupan, sehingga generasi inilah yang dapat diberi kesimpulan bahwa dalam studi kasus generasi milenial dirasa cocok dan sejalan dengan adanya kemajuan teknologi pembayaran seperti QRIS ini. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research) dengan jenis penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokementasi. Sedangkan analisis yang dilakukan dengan reduksi data, penyajian dan kemudian penarikan kesimpulan. teknik pemeriksa data dalam penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Kata kunci : Preferensi, Generasi Milenial, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Preferensi, Generasi Milenial, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)
Subjects: 2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.3 Ekonomi
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.3 Ekonomi > 2x6.32 Ekonomi Keuangan
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Sagita Agus Lestari sdri
Date Deposited: 26 Jun 2022 06:54
Last Modified: 26 Jun 2022 06:54
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/14651

Actions (login required)

View Item View Item