TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT PENUNDAAN PERKAWINAN AKIBAT MENINGGALNYA SALAH SATU ORANG TUA (Studi Kasus di Desa Jatisari Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap)

Syahrul, Maulana (2022) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT PENUNDAAN PERKAWINAN AKIBAT MENINGGALNYA SALAH SATU ORANG TUA (Studi Kasus di Desa Jatisari Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap). Skripsi thesis, UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
Syahrul Maulana_TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT PENUNDAAN PERKAWINAN AKIBAT MENINGGALNYA SALAH SATU ORANG TUA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (783kB) | Preview

Abstract

Adat penundaan sebuah perkawinan dengan dalih orang tua dari anak yang akan menikah tersebut salah satunya telah meninggal dunia, maka perkawinan akan di tunda hingga orang tua menikah kembali. Adat tersebut dianggap wajib di Desa Jatisari Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap, apabila dilanggar maka menurut masyarakat setempat akan terdapat malapetaka bagi pasangan yang melanggarnya masih menjadi kepercayaan. Skripsi ini berjudul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Adat Penundaan Perkawinan Akibat Meninggalnya Salah Satu Orang Tua (Studi Kasus di Desa Jatisari Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap)”. Adapun tujuan penelitian ini adalah menjelaskan dan mendeskripsikan tentang Tinjauan Hukum Islam terhadap Adat Penundaan Perkawinan Akibat Meninggalnya Salah Satu Orang Tua (Studi Kasus di Desa Jatisari Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap). Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research), Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa literatur, studi kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa alasan kuat adat penundaan perkawinan masih dipertahankan masyarakat di Desa Jatisari Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap bagi pelanggarnya akan menerima sanksi sosial seperti cemoohan, gunjingan atau bahan pembicaraan, selain itu mereka mempercayai bagi pelanggarnya akan mendapatkan malapetaka. Kemudian berdasarkan pandangan hukum Islam adat penundaan perkawinan tersebut dikategorikan sebagai ‘urf fasid dikarenakan adat yang dilakukan lebih banyak mendatangkan mudarat dibandingkan dengan manfaat karena akan berpotensi menimbulkan zina dan maksiat, adanya keyakinan terhadap pengaruh negatif bagi para pelanggarnya dalam Islam bahwa semua hal buruk berupa musibah yang menimpa seseorang merupakan kehendak Allah bukan oleh sebab yang lain. Meskipun demikian, ajaran islam tetap menganjurkan sesama manusia untuk mengekang menekan ego pribadi, saling menghormati, menghargai dan menumbuhkan sikap toleransi antar sesama dengan ikut berduka atas kematian saudara dekatnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Adat, Penundaan, Perkawinan.
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.02 Ushul Fiqih
2x0 Islam (Umum) > 2x0.3 Islam dan Ilmu Sosial
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Syahrul Maulana sdr
Date Deposited: 21 Jun 2022 02:36
Last Modified: 21 Jun 2022 02:36
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/14009

Actions (login required)

View Item View Item