FENOMENA TAARUF DI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAMIC CENTRE BIN BAZ WANGON PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Muhammad Rizqi, Hidayatullah (2022) FENOMENA TAARUF DI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAMIC CENTRE BIN BAZ WANGON PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

[img]
Preview
Text
MUHAMMAD RIZQI HIDAYATULAH_FENOMENA TAARUF DI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAMIC CENTRE BIN BAZ WANGON PERSPEKTIF HUKUM ISLAM.pdf

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (761kB) | Preview

Abstract

Sebuah pernikahan akan tercapai dengan adanya proses tertentu, adapun salah satu proses memilih calon pasangan dalam Islam yaitu proses ta‟aruf (perkenalan) dilanjutkan dengan proses khitbah (peminangan), kemudian akad nikah. Ta‟aruf ini menjadi solusi dalam mengenal dan memilih calon pasangan tanpa melalui proses berpacaran seperti yang terkandung dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 13. Mayoritas santri di Pondok Pesantren Modern Islamic Centre Bin Baz Wangon yang sudah siap menikah diwajibkan melaksanakan ta‟aruf oleh pengasuh dengan sesama santri di pondok tersebut. Sedangkan di masyarakat tidak adanya budaya ta‟aruf bahkan pada pondok-pondok lain juga tidak mewajibkan santrinya untuk melaksanakan ta‟aruf. Sehingga penelitian ini berupaya mengetahui fenomena ta‟aruf di Pondok Pesantren Modern Islamic Centre Bin Baz Wangon serta bagaimana ketika ditinjau dari hukum Islam. Penelitian yang penulis lakukan termasuk dalam penelitian lapangan (field research). Data primer yang digunakan adalah wawancara dengan Pengasuh dan Ustadz Pondok Pesantren sebagai pihak mediator dan wawancara terhadap 3 santri yang berta‟aruf. Sedangkan sumber data sekunder berasal dari buku yang terkait dengan penelitian ini. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif sosiologis. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Dalam tinjauan hukum Islam, fenomena ta‟aruf di pondok ini hukumnya mubah (boleh) karena telah sesuai dengan Sunnah Rasulullah dimana bentuk ta‟aruf menggunakan pembinaan dari pengasuh atau ustadz pondok. Dengan adanya pihak ketiga atau mediator yang memperkenalkan para peserta ta‟aruf,kemungkinan berkhalwat (berdua-duaan) menjadi semakin kecil yang artinya terhindar dari zina. Fenomena ta‟aruf di Pondok Pesantren Modern Islamic Centre Bin Baz Wangon diberlakukan wajib bagi santri yang sudah dewasa dan siap menikah yang melalui proses, alasan, dan model tertentu. Meskipun berlaku wajib para santri tidak merasa dipaksa oleh mediator namun dilakukan atas kemauan santri sendiri, ta‟aruf pada pondok ini dilakukan secara offline atau langsung.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.31 Nikah (Nasab, RUkun, Akad, Maskawin, Mut'ah dll)
2x4. Fiqih > 2x4.9 Aspek Fiqih lainnya
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Muhammad Rizqi Hidayatullah sdr
Date Deposited: 08 Jun 2022 04:04
Last Modified: 08 Jun 2022 04:04
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/13797

Actions (login required)

View Item View Item