TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SEWA JASA GUNI PADA ACARA HAJATAN (STUDI KASUS di DUSUN JUMBRE DESA PAKETINGAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN CILACAP)

AFRIZAL, RAHMAN (2022) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SEWA JASA GUNI PADA ACARA HAJATAN (STUDI KASUS di DUSUN JUMBRE DESA PAKETINGAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN CILACAP). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
AFRIZAL RAKHMAN_TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SEWA JASA GUNI PADA ACARA HAJATAN.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Masyarakat Dusun Jumbre apabila akan mengadakan acara hajatan biasanya menggunakan jasa seorang guni. Mereka meyakini bahwa dengan menyewa jasa guni akan memberikan manfaat diantaranya acara hajatan menjadi lancar, mendatangkan berkah, rizkinya bertambah melalui banyaknya tamu yang hadir, terhindar dari hujan, tidak diganggu oleh roh jahat dan dilindungi oleh para leluhur. Untuk mewujudkan manfaat tersebut, seorang guni melibatkan bantuan makhluk halus dan roh para leluhur yang di panggilnya melalui perantara sesajen sebagai jamuannya. Dari hal tersebut permasalahan dari penulis adalah 1) Bagaimana praktik sewa jasa guni pada acara hajatan di Dusun Jumbre Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap, dan 2) Bagaimana tinjauan hukum islam mengenai sewa jasa guni pada acara hajatan di Dusun Jumbre Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan data primer dan data sekunder. pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode atau teknik dalam analisis data, diantaranya reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penulis, dapat disimpulkan bahwa praktik sewa jasa guni pada acara hajatan di Dusun Jumbre Desa Paketingan Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap, dalam hukum Islam masuk dalam akad ijarah. Namun akad sewa jasa guni tersebut belum memenuhi unsur syarat dalam akad ijarah, yang mana jika persyaratan ini ada salah satu yang tidak terpenuhi maka hukumnya batal. Akad batal dipandang tidak pernah terjadi menurut hukum, meskipun secara material pernah terjadi, yang oleh karenanya tidak mempunyai akibat hukum sama sekali. Akad tersebut dipandang sebagai akad yang batal karena unsur dari syarat terbentuknya suatu akad dalam ijarah ada yang tidak terpenuhi. Yaitu tidak memenuhi syarat dari objek atau manfaat dalam akad ijarah itu sendiri. Objek atau manfaat pada sewa jasa guni adalah suatu yang tidak dihalalkan oleh Agama atau dilarang oleh syara’, yaitu dalam mewujudkan suatu manfaat tersebut, mengandung unsur syirik. Atas dasar tersebut, maka dapat disimpulkan praktik sewa jasa guni pada acara hajatan hukumnya batal karena tidak terpenuhinya unsur syarat dalam akad ijarah. Kata Kunci : Ijarah (sewa menyewa), Hajatan, Guni, Hukum Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Ijarah (sewa menyewa), Hajatan, Guni, Hukum Islam.
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah
2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah > 2x4.29 Aspek Muamalah lain (Taflis, Ihya ul mawaat, Ujroh (upah)Hajr, Luqatah, Kharaj, Jizyah)
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.9 Adat Istiadat
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.9 Adat Istiadat > 2x6.94 Adat Istiadat setempat
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: AFRIZAL RAKHMAN
Date Deposited: 02 Jun 2022 01:30
Last Modified: 02 Jun 2022 01:30
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/13717

Actions (login required)

View Item View Item