Azwar Unggul Widodo, 1123301175 (2015) Pengembangan Kecerdasan Emosional Anak dalam Keluarga Muslim di Desa Pecinan Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.
|
Text
Cover_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf Download (962kB) | Preview |
|
Text
AZWAR UNGGUL WIDODO_PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM DI DESA PECINAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Kecerdasan emosional merupakan salah satu kecerdasan yang sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan anak, karena 80% kesuksesan kehidupan sangat ditentukan oleh kecerdasan emosional. Memberikan pendidikan kepada anak sejak dini sangat penting dan sangat dianjurkan karena sejak anak dilahirkan hingga tahun-tahun pertama, anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Perkembangan anak pada tahun-tahun awal lebih kritis dibandingkan dengan perkembangan selanjutnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai manusia seutuhnya. Peran orang tua dalam perkembangan emosional anak sangat dibutuhkan, karena orang tualah yang dapat mendampingi dan mengembangkan kecerdasan anak semaksimal mungkin. Perkembangan anak khususnya perkembangan emosionalnya tercapai dengan baik dan sempurna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak usia 6-12 tahun dan hambatan-hambatan yang dihadapai orang tua anak dalam proses pengembangan kecerdasan emosional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi yang diambil adalah seluruh orang tua peserta didik usia 6-12 tahun yang berjumlah 61 orang, maka teknik pengambilan sampel menggunakan sampling, yaitu sebagian populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan persentase. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, pola asuh orang tua anak-anak dalam membentuk/mengembangkan kecerdasan emosional terbagi menjadi 4 gaya parenting, meliputi gaya parenting mengabaikan (6,56% atau 4 orang), gaya parenting mencela (21,31% atau 13 orang), gaya parenting laisse faire (8,20% atau 5 orang), dan gaya parenting orang tua empati (63,93% atau 39 orang). Dapat disimpulkan bahwa sebagian orang tua pola asuhnya adalah orang tua empati. Pola asuh (gaya parenting) mengabaikan cenderung acuh/mengabaikan perasaan emosi negatif anak, parenting mencela terkesan menghakimi dan mengkritik emosi negatif anak, laissez faire membebaskan anak mengungkapkan emosinya sedangkan orang tua empati lebih toleran, menghargai emosi yang terjadi pada anak serta menjadikan emosi sebagai kesempatan untuk menjadi lebih dekat. Kata kunci: Peran Orang Tua, Kecerdasan Emosional.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 152 Perception, movement, emotions, drives 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 155 Differential and developmental psychology > 155.4 Child Psychology |
Depositing User: | Indah Wijaya Antasari |
Date Deposited: | 27 Oct 2016 01:19 |
Last Modified: | 27 Oct 2016 01:19 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/1366 |
Actions (login required)
View Item |