INTERTEKSTUALITAS SURAT AL-FATIH{AH DENGAN SYAIR DHANDHANGGULA DALAM TRADISI RUWAT ANAK DI DESA KARANGDUREN, KECAMATAN SOKARAJA, KABUPATEN BANYUMAS (STUDI ANALISIS SEMANTIK)

Ani Fathul, Khasanah (2022) INTERTEKSTUALITAS SURAT AL-FATIH{AH DENGAN SYAIR DHANDHANGGULA DALAM TRADISI RUWAT ANAK DI DESA KARANGDUREN, KECAMATAN SOKARAJA, KABUPATEN BANYUMAS (STUDI ANALISIS SEMANTIK). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
ANI FATHUL KHASANAH_INTERTEKSTUALITAS SURAT AL-FATIHAH DENGAN SYAIR DHANDANGGULA DALAM TRADISI RUWAT ANAK DI DESA KARANGDUREN, KECAMATAN SOKARAJA, KABUPATEN BANYUMAS (Studi Analisis Semantik).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Adanya kontroversi antara budaya dan agama Islam, khususnya tradisi ruwat anak dalam masyarakat Jawa di desa Karangduren ini merupakan suatu hal yang menarik bagi penulis untuk dikaji. Terlebih tradisi ini semakin tergilas oleh modernitas dan pandangan-pandangan yang mengatakan bahwa tradisi ini bertentangan dengan ajaran agama. Untuk mengetahui apakah tradisi ini adalah suatu penyimpangan dalam ajaran agama Islam, penulis melakukan suatu kajian teks yang berjudul Intertekstualitas Surat Al-Fatihah Dengan Syair Dhandhanggula Dalam Tradisi Ruwat Anak di Desa Karangduren Kec. Sokaraja Kab. Banyumas: Studi Analisis Semantik yang meliputi: Analisis semantik makna perkata dari kedua teks, Analisis konsep makna dari kedua teks, dan Analisis unsur-unsur Intertekstualitas dari kedua teks. Metode yang penulis gunakan adalah metode semantik dan intertekstualitas Riffatere yang merupakan cabang dari disiplin ilmu linguistik sastra modern dalam kajian teks ini untuk menggali makna dan hubungan dengan membandingkan kedua teks dari sisi struktur bahasa. Dari hasil kajian, penulis menyimpulkan bahwa pemahaman masyarakat di desa Karangduren tentang Syair Dhandhanggula dalam tradisi ruwat anak didapat melalui pemahaman terhadap Surat Al-Fatiḥah. Konsep yang dipahami dari surat Al-Fatiḥah dan Syair Dhandhanggula yaitu: Pertama, Konsep ‘Tauhid’ dalam lafadz Alḥamdulillāh atau dalam syair Dhandhanggula ‘Puja lan puji iku among Allah ingkang ndarbeni’ (segala pujian hanya Allah yang memiliki). Kedua, adalah kosep ‘Doa’ dalam lafadz ‘Ihdina as-Ṣirāṭal mustaqīm’ yang pada syair dhandhanggula disebut ‘Tinedahna margi kang yekti’. Sementara hubungan Surat Al-Fatiḥah dengan Syair Dhandhanggula dalam analisis Intertekstualitas adalah ‘afirmasi’ karena Syair Dhandanggula merupakan tafsir yang sejalan dengan isi Surat Al-Fatiḥah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Tradisi, Syair, Teks, Qs. Al-Fatiḥah, Dhandhanggula, Ruwat, dan Karangduren
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.1 Ilmu Al Qur'an > 2x1.19 Ilmu Al Qur'an Lainnya
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an > 2x1.32 Tafsur Sunni (Tahlili, Bil Ma'tsur, Bir Ra'yi, Falsafi, Sufi)
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.9 Adat Istiadat > 2x6.94 Adat Istiadat setempat
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Ani Fathul Khasanah sdri
Date Deposited: 14 Feb 2022 07:33
Last Modified: 14 Feb 2022 07:33
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/12705

Actions (login required)

View Item View Item