MAKNA TRADISI PEMBACAAN AYAT DUA PULUH DI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL-ASY’ARIYYAH DESA KALIBEBER KECAMATAN MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO

PAWESTRI NUR, SETYANI (2021) MAKNA TRADISI PEMBACAAN AYAT DUA PULUH DI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL-ASY’ARIYYAH DESA KALIBEBER KECAMATAN MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO. Skripsi thesis, UIN PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO.

[img]
Preview
Text
COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_BAB 1_BAB IV_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (904kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PAWESTRI NUR SETYANI_MAKNA TRADISI PEMBACAAN AYAT DUA PULUH DI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR'AN AL-ASY'ARIYYAH DESA KALIBEBER KECAMATAN MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’Ariyyah Kalibeber merupakan pondok pesantren tahfidz yang memiliki beberapa kelebihan yaitu setiap santrinya minimal khatam Al-Qur’an satu minggu satu kali. Selain kegiatan tersebut pondok pesantren juga mempunyai amalan yang harus dilakukan oleh setiap santrinya yaitu pembacaan ayat dua puluh. Ayat dua puluh merupakan susunan dari beberapa ayat dan surat pilihan dalam Al-Qur’an, diantaranya Qs. Al-Baqarah:255, Qs. Al-A’raf:54-56, Qs. As-Shafat:1-10, Qs. Ar-Rohman:33-35, Qs. Al-Hasyr:22-24. Penamaan ayat dua puluh sendiri dikarenakan jumlah ayat yang terkumpul yaitu dua puluh ayat. Tujuan dari tradisi ini sebagai ayatul hirzi atau benteng pelindung diiri dari gangguan makhluk gaib serta dilakukan secara berjamaah setelah sholat subuh, maghrib dan mengaji ashar yang dipimpin langsung oleh ustadz maupun pembina kamar masing-masing. Untuk mendalami kajian Living Qur’an pembacaan ayat dua puluh yang terapkan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’Ariyyah Kalibeber, peneliti membatasi skripsi ini pada poin tentang bagaimana makna bagi santri terkait pembacaan ayat dua puluh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam proses living Qur’an yang ada di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah serta mengidentifikasi makna tradisi bagi setiap santri. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu makna objektif, ekspresif dan dokumenter. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara serta dokumentasi. Melalui tiga teknik tersebut peneliti menganalisis data-data yang dibutuhkan untuk dijadikan bahan observasi serta simpulan pada proses penyajian data. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti menemukan tiga poin yaitu : Pertama, makna objektif merupakan makna yang lahir karena pengaruh konteks sosial dimana tindakan berlangsung. Kedua, makna ekspresif merupakan makna yang dipengaruhi oleh sejarah personal. Ketiga, Makna dokumenter dapat diartikan sebagai makna yang tersirat atau tersembunyi dari suatu tindakan, dikarenakan makna yang tersembunyi tersebut, seorang aktor atau pelaku tindakan tersebut tidak sepenuhnya menyadari bahwa suatu aspek yang diekspresikan menunjukkan kepada budaya secara keseluruhan. Dalam pembacaan ayat dua puluh ini berupaya untuk melestarikan tradisi pembacaan ayat dua puluh di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah. Kata Kunci : Al-Qur’an Ayat Dua puluh, Makna Objektif, Ekspresif, Dokumenter

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Al-Qur’an Ayat Dua puluh, Makna Objektif, Ekspresif, Dokumenter
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.1 Ilmu Al Qur'an
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.6 Kandungan Al Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: PAWESTRI NUR SETYANI sdri
Date Deposited: 28 Oct 2021 07:35
Last Modified: 28 Oct 2021 07:35
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/11940

Actions (login required)

View Item View Item