KONSEP TAAT TERHADAP PEMIMPIN PERSPEKTIF FAHRUDDIN ARRAZI DAN M. ABDUH DALAM Q.S. ANNISA AYAT 59 STUDI KOMPARATIF TAFSIR ALKABIR DAN ALMANAR

Jalaludin, Jalaludin (2021) KONSEP TAAT TERHADAP PEMIMPIN PERSPEKTIF FAHRUDDIN ARRAZI DAN M. ABDUH DALAM Q.S. ANNISA AYAT 59 STUDI KOMPARATIF TAFSIR ALKABIR DAN ALMANAR. Skripsi thesis, UIN prof. KH. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
cover_bab I_Bab V_Daftar pustaka.pdf

Download (513kB) | Preview
[img]
Preview
Text
jalaludin_konsep taat terhadap pemimpin perspektif fahrddin ar-Razi dan M. Abduh dalam al-Qur`an surat an-Nisa ayat 59 (studi komparatif tafsir al-Kabir dan al-Manar).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Al-Qur`an adalah kitab suci umat islam yang berfungsi sebagai petunjuk sekaligus pedoman bagi umat islam. Kandungan al-Qur`an mencakup segala tatanan kehidupan umat manusia, khususnya dalam mengatur kehidupan bernegara. Dewasa ini, sering kita lihat di majalah, berita koran ataupun di media sosial berita-berita mengenai pergesekan antara masyarakat dan pemerintah disebabkan karena suatu kebijakan yang tidak bisa diterima oleh masyarakat banyak. Sehingga menimbulkan demonstrasi serta kekisruhan yang berkepanjangan yang berakibat terhadap stabilitas keamanan negara. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti kandungan ayat al-Qur`an yang berkaitan dengan ketaatan terhadap pemimpin. Melalui penelitian ini, penulis bermaksud mencari perspektif Fakhrudin ar-Razi dan M. Abduh mengenai konsep ketaatan terhadap pemimpin yang terkandung dalam al-Qur`an surat an-Nisa ayat 59 serta mengalisis penafsiran kedua tokoh tersebut sekaligus mencari perbandingan diantara kedunya. Pada penelitian ini penulis menggunakan teori muqaran yang memiliki tiga ruang lingkup: perbandingan ayat al-Qur`an dengan ayat al-Qur`an, ayat al-Qur`an dengan Hadis Nabi, perbandingan antara pendapat para mufasir. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, menurut Fakhrudin ar-Razi dan M. Abduh mengenai surat an-Nisa ayat 59, bahwa taat kepada Allah dan Rasul adalah mutlak tidak ada alasn untuk menolak maupun menghindarinya. Namun ketaatan terhadap ūli al-amri (pemimpin) itu mempunyai Batasan, yakni selama perintah yang diberikan oleh pemimpin bukan dalam kemaksiatan, serta kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah harus berasaskan musyawarah dengan rakyat. Dalam memahami kata ūli al-amri kedua tokoh mempunyai pandangan yang berbeda. Ar-Razi memaknai ūli al-amri dengan umara dan salātīn yang memiliki wewenang dalam membuat peraturan serta harus ditaati. Sedangkan Abduh dalam memaknai ūli al-amri yakni Ahlu al-halli Wa al-`aqdi. Yaitu semua jenis pemimpin yang mejadi panutan masyarakat dalam urusan publik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Ulil amri, muqarran
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an > 2x1.31 Ilmu Tafsir
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an > 2x1.32 Tafsur Sunni (Tahlili, Bil Ma'tsur, Bir Ra'yi, Falsafi, Sufi)
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an > 2x1.34 Tafsir Mu'tazilah (Muqaran)
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora
Depositing User: Jalaludin Jalaludin sdr
Date Deposited: 17 Sep 2021 03:43
Last Modified: 17 Sep 2021 03:43
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/11312

Actions (login required)

View Item View Item